Di dalam Kurikulum 2013 SD memang tercantum kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, namun pengaruh teknologi informasi belum mampu mengubah perilaku para murid. Tepatlah kalau Presiden Joko Widodo merasa sangat perlu melakukan 'revolusi mental' dan itu sangat tepat harus diawali dari murid sekolah dasar. Terasa berat menerapkan budi pekerti dalam realitas perikehidupan anak didik sehari-hari, di tengah tiadanya keseganan pada guru.
Guru memberi sanksi pada murid, walau sekadar tepukan kecil menggunakan mistar pada telapak kaki atau tangan, di kota bisa berujung ke kantor polisi. Â Padahal, itu merupakan bagian dari proses pembelajaran agar anak didik tidak lagi mengulangi kesalahannya dan segan pada guru. Maka, jangan heran, begitu anak-anak mulai masuk SMP, apalagi SMA, tawuran antarsekolah semakin marak. Â
Dari sang guru yang perkasa itu saya memperoleh  ilmu dan karakter kesantunan. Termasuk ilmu menjadi penjaga gawang yang baik, meskipun saya sendiri tidak pernah benar menjadi penjaga gawang seperti yang  dia ajarkan.
Senin (19/4/2014), ketika azan salat Isya belum lama berlalu, guruku, H.Abdurrahman Siada berpulang ke rakhmatullah dalam usia  89 tahun. Almarhum meninggalkan istri, Siti Ramlah, perempuan yang pernah mengasuh saya ketika masih balita di Desa Kanca, saat dia masih gadis. (*).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H