Noorsalam, kemampuannya menguasai dan menahan bola sangat baik. Kalau bola lambung mengarah ke arahnya, si kulit bundar bagaikan disapu lem, lengket kayak perangko. Kalau menerima bola  dalam posisi sesulit apa pun, dia mampu "menjinakkannya". Pengontrolan bola Noorsalam sangat memukau. Padahalnya, posturnya tidak terlalu padat. Tidak terlalu tinggi, sedikit kurus, namun pergerakannya lincah nian.
Kemampuan Noorsalam ini juga diakui Harry Tjong, sang penjaga gawang satu timnya di PSM. Â Â
"Dia memiliki teknik tinggi. Karakter PSM selalu mau menang kental pada diri Noorsalam," nilai Harry Tjong yang dijuluki "kiper safe" (aman) ini.
Bagaimana pula dengan Suwardi Arland, trio yang ketiga. Pemain yang satu ini memiliki kelebihan khusus. Gorengan bolanya mampu memancing lawan, padahal itu hanyalah trik untuk mengirim "gorengannya" ke anggota trio yang lain. Ketika Suwardi menggoreng bola, dua trio lainnya sudah mengambil posisi kosong yang jadi arah bola kiriman Suwardi. Oleh sebab itu, Noorsalam dan Ramang kerap tidak terjaga karena perhatian pemain lawan terpusat pada Suwardi yang menggoreng bola.
Begitulah gaya Suwardi yang tanpa melihat dua temannya, sudah tahu ke arah mana bola dilesatkan. Ramang selalu maklum dengan trik Suwardi dengan bersiap dengan kecepatan tinggi akan membawa lari bola tanpa terkejar lawan dan melepaskan tendangan gledek. Terkadang karena begitu cepatnya dia menendang tanpa ancang-ancang atau yang dikenal tembakan sambil lari ("shooting in run"), penjaga gawang selalu ketinggalan beberapa detik mengantisipasi datangnya bola. Kiper justru bergerak setelah jalanya keburu bergetar.
Dony Pattinasarany, adik mendiang Rony Pattinasarany, yang juga pernah membela PSM ketika meraih Piala Seoharto tahun 1974 bersama kakaknya, juga mengakui kemampuan Suwardi Arland menggoreng bola ini. Kemampuan itu pula yang diajarkannya kepada anak asuhnya, termasuk Dony sekitar tahun 1974.
"Kalau mau berbicara mengenai seni bermain bola, orang akan temukan pada Suwardi," puji Dony dalam cakap-cakap dengan saya di Warung Kopi Phoenam Jakarta, 15 Oktober 2010 petang.(Bersambung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H