Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pantat Saya Terangkat (Kisah Tercecer di Lokasi Bom Katedral)

29 Maret 2021   23:18 Diperbarui: 30 Maret 2021   00:02 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, gereja menggelar lima kali misa, yakni pada pukul 06.00, 08.30, 11.00, 16.00, dan pukul 18.30. Uskup Agung sudah menuntaskan misa kedua yang berlangsung selama 1 jam 24 menit 30 detik. Menjelang Pukul 10.00, misa kedua selesai. Di ujung misa, seperti dilaporkan media daring, Uskup Agung memberkati jemaat yang menghadiri misa dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.  

Di luar gereja, di balik pintu gereja bagian selatan, beberapa menit setelah misa kedua selesai,  Kosmos, petugas sekuriti gereja,  mengadang pasutri yang mengenakan kendaraan bermotor itu. Terjadi dialog singkat keduanya. Kepada Kosmos Lukman mengatakan ingin masuk ke dalam gereja. Tetapi Kosmos bertahan dan bergeming. Dia sama sekali tidak mengizinkan pengendara sepeda motor tersebut melanjutkan keinginannya.

          "Mengapa orang berpakaian seperti ini mau masuk gereja," Kosmos membatin dan tak lama kemudian ledakan pun terjadi.

Kosmos terluka di beberapa bagian badannya. Ledakan yang terbilang "high explosive" (berdaya ledak tinggi) tersebut menghancurkan tubuh pasangan suami istri ini dan sepeda motornya hangus terbakar. Bagian tubuh keduanya "beterbangan" dan berserakan terpisah di beberapa tempat.

"Potongan kepala Lukman ditemukan di atap satu bangun kecil di sebelah selatan pintu tempat keduanya merangsek masuk ke halaman gereja. " Kombes Pol. E.Zulvan, Kabid Humas Polda Sulsel berkata kepada wartawan, Ahad (28/3/2021).

 Sebagian lagi "meluncur" memotong jalan dan "terkapar" di atas trotor sebelah kanan Jl. Kartini setelah terbentur pada satu tiang yang adai di sana.

Ledakan yang terjadi tepatnya pada pukul 10.28 tersebut mencederai sedikitnya 19 warga yang sedang melintas di depan gereja. Mereka sudah dilarikan ke beberapa rumah sakit, di antaranya RS Akademis, RS Stella Maris, RS Pelamonia, RS Siloam, dan RS Bhayangkara.

Akan halnya dengan "serpihan"tubuh pasangan suami istri ini disemayamkan di Ruang Forensik Biddokkes Polda Sulsel untuk kepentingan identifikasi. Di ruang mayat Biddokkes Polda Sulsel pulalah jenazah keduanya disemayamkan sebelum dimakamkan.

Laporan Inews menyebutkan, Senin (29/3/2021) petang dikawal ketat Kepolisian dan Satuan Brimob Polda Sulsel bersenjata lengkap, jenazah pasutri ini yang dimasukkan ke dalam peti mati diserahkan kepada keluarganya setelah diidentifikasi pihak Forensik Biddokkes Polda Sulsel. Jenazah sebelumnya  disalatkan pihak keluarga di ruang mayat Biddokkes Polda Sulsel.

Laporan media daring menyebutkan, jenazah pasangan pengantin bom ini dimakamkan ke dalam satu liang. Air setinggi mata kaki karena hujan turun sekitar 30 menit sedikit mengganggu kelancaran pemakaman menjelang jenazah dikuburkan. Isak tangis menyertai peti mati saat diturunkan ke liang lahad Pemakaman Umum Kampung Data Kelurahan Pallantikang Kecamatan Baru Kabupaten Maros, kampung halaman mendiang ayah Lukman. 

"Pallantikang memang kampung halaman orang tua Lukman," Kompol M.Jazardin, Kabag Ops Polres Maros berkata kepada awak media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun