Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pemain Lokal dan Kenangan Nonton PSM di Mattoanging

28 Maret 2021   17:49 Diperbarui: 30 Maret 2021   21:11 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis dan buku SATU ABAD PSM MENGUKIR SEJARAH yang ditulis bersama A.Widya Syadzwina. / dokpri

Terbukti, ketika berhadapan dengan Persija Jakarta yang bertaburan pemain asing (termasuk yang pernah membela PSM, Mark Klok, dan Marco Simic), 22 Maret 2021 malam, tim "Juku Eja" mampu memetik kemenangan sangat meyakinkan, 2-0 (1-0). Pada pertandingan kedua, Sabtu (27/3/2021) petang di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, PSM mampu menahan Bhayangkara Solo FC 1-1, setelah ketinggalan 0-1 di babak pertama. .

Saya memang selalu katakan ketika ditanya oleh para wartawan selaku penulis buku PSM dan Buku Ramang Macan Bola, bahwa para pemain lokal jika diberi kesempatan, juga tidak kalah berkualitas dengan pemain asing. Saya selalu mengambil contoh Syamsul Chairuddin yang pernah menjadi pemain nasional dan kapten tim PSM, ternyata tidak kalah dengan pemain asing. 

Pemain asing terkadang tidak mau "fight" (baca ngotot) dalam suatu pertandingan membela suatu tim jika dibandingkan dengan pemain lokal. Sebab, pemain asing itu menjaga kaki mereka. Kalau cedera, apalagi cedera permanen, dia tidak akan pernah dilirik kesebelasan lain. Jika pun mereka selesai membela satu kesebelasan, masih bisa pindah-pindah. Jadi, tergantung kesebelasan mana yang merekrutnya.

Sulawresi Selatan sejak dulu dikenal sebagai gudang pemain bola. Bahkan, belum pernah ada daerah di Indonesia yang menghasilkan pemain berkelas dunia yang diakui organisasi sepakbola dunia, "Federation Internationale de Futbol Associacion (FIFA) -- bahasa Spanyol -- seperti Sulawesi Selatan. Ramang, yang meninggal 26 September 1987, diakui FIFA melalui laman resminya 26 September 2012 (mengenang 25 tahun kepergian Ramang) sebagai inspirator sepakbola Indonesia pada tahun 1950-an. 

Penilaian itu berdasarkan kesaksian FIFA saat Ramang membawa kesebelasan Indonesia mampu menahan imbang 0-0 kesebelasan Uni Soviet pada pertandingan pertama Olimpiade Melbourne, Australia 1956. 

Sukses Indonesia ini selalu dipandang laksana tugu yang tidak pernah hilang terhadap prestasi gemilang sepakbola Indonesia. Walaupun pada pertandingan kedua Indonesia harus menyerah 0-4 atas kesebelasan Beruang Merah yang kemudian keluar sebagai juara olimpiade tersebut.

Pemain lokal Sulsel banyak dan andal. Ambil contoh Irfan Jaya yang kini merumput dengan T-shirt Persebaya. Pemain kelahiran Bantaeng 1 Mei 1986 dengan tinggi 1,68 cm, merupakan penyerang sayap yang subur gol. Dalam 33 kali tampil dia sudah membukukan 15 gol. Sangat disayangkan PSM tidak merekrut pemain terbaik liga tahun 2017 ini.

Irfan Jaya merupakan pemain produk Porda XV Bantaeng tahun 2014. Hanya saja, tiga tahun kemudian dia mulai merumput di Persebaya ketika kesebelan Bajul Ijo itu masih di Liga 2.

PSM juga punya Asnawi Mangkualam,putra pasangan Bahar Muharram-Fatmawati Razak yang kini membela klub Liga 2 Korea Selatan Ansan Greeners FC. Pemain kelahiran 4 Oktober 1999 dengan tinggi badan 175 cm tersebut merupakan bek tim nasional U-19 dan boleh jadi pemain Makassar pertama yang merumput di luar negeri.

Kalau misalnya pemain-pemain lokal Makassar (Sulawesi Selatan) dihargai seperti juga dia dihargai oleh kesebelasan lain, saya yakin PSM akan memiliki tim yang tangguh dengan karakter sepakbola Makassar "banget", keras, cepat, dan tidak kasar. Mengapa membayar mahal pemain asing yang kadang-kadang tampil setengah hati. 

Kini, kita menunggu gebrakan PSM di Piala Menpora. Posisi PSM sekarang sudah di tangan maju ke babak semifinal. Tinggal menunggu siapa pun yang menang atas pertandingan antara Persija (yang menang besar atas Bprneo FC Samarinda 4-0, dengan poin 3, dua kali bertanding) dan Bhayangkara Solo FC (yang bermain imbang 1-1 dengan PSM, mengantongi poin 4, dua kali bertanding). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun