Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diet Mediteriana: Mudah dan Fleksible Dietnya,Perpanjang Usia, Kurangi Risiko Penyakit Tua

20 Januari 2025   08:55 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka sayuran dan jamur dikonsumsi di suku Dayak (Sumber: Kompas/Ahmad Arif)

Dalam beberapa minggu ini pikiran saya bergulat  dengan tema "Long Live, Dying Alone".   Wah hal ini sangat mengerikan banget yach, usia dapat mencapai ratusan tapi  ketika saat meninggal hidupnya sendirian.  Lalu, apa manfaatnya.  Satu sisi pengin usia yang panjang, tapi ngeri jika matinya sengsara tanpa ada seorang pun yang menemani atau justru ditemukan dalam kondisi membusuk.

Nach, sekarang masalahnya bukan soal panjang usia, tapi ketika menjalani usia yang panjang itu dalam sakit berkepanjangan, tidak produktif lagi.  Contohnya seperti ibu saya, tidak sakit, tetapi invalid karena kecelakaan sehingga selama 17 tahun harus berada di ranjang, tak mampu berjalan sama sekali.

Soal usia memang berada di tangan Tuhan. Namun,  usia panjang perlu dibenahi dengan kesehatan yang baik sehingga dalam menjalankan usia panjang kita tak perlu menyusahkan orang lain, kita tetap bisa bergerak, beraktivitas sendiri.

Salah satu dari usaha kami (suami dan saya), penderita gerd dan IBS (Irretable  Bowel Syndrome), mulai dengan mencoba pola diet Mediterania.

Tujuan dari Diet Mediterania itu bukan untuk langsing atau tubuh yang bagus, tetapi mencari kesehatan (bagi saya dan suami) perut atau pencernaan karena gangguannya sangat tidak nyaman. Secara umum tujuan diet mediterania adalah untuk  memperpanjang usia.   Setelah diadakan penelitian, ternyata hasilnya minyak zaitun bersama buah-buahan dan ikan menjadi komponen penting yang mampu melawan dan mencegah penyakit.   Bahkan dipercaya diet mediterania itu dapat menyehatkan kesehatan secara medis sehingga mencapai usia panjang.

Penelitian yang komprehensif dari  Douglas Mashek, Guru Besar Departemen Kedokteran dan Biokimia, Biologi Molekuler Universitas Minnesota, menggunakan minya zaitun itu adalah kunci utama untuk memperpanjang usia terutama mencegah penyakit penuaan.  Dari Penelitian NIH juga menyatakan manfaat anggur yang mengantung senyawa resveratrol, aktifkan sel proses tertentu dalam memperpanjang usia sekaligus mencegah penyakit.  Tetapi perlu diingatkan hanya konsumsi minyak zaitun saja tidak cukup.  Perlu berolahrga sekaligus tingkatkan manfaat konsumi minyak zaitun.

Apa Diet Mediterania?

Diet mediterania adalah pola makan yang didasarkan pada masakan tradisional Yunani, Italia, Spanyol dan negera-negara lain yang berbatasan dengan Laut Mediterania.

Diet mediterania merupakan diet yang diadaptasi dari pola makan penduduk kawasan Mediterania.  Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa pola makan ini bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Jenis makanan yang termasuk dalam diet Mediterania adalah makanan laut, biji-bijian, kacang-kacangan yang memiliki lemak sehat, termasuk lemak tak jenuh ganda.  Ikan juga merupakan bagian penting dari diet Mediterania.

Persentase  makanan untuk diet mediterania yaitu: Karbohidrat = 40-65%, Lemak = 28-40% dan Protein = 10-35%

Khusus untuk biji-bijian konsumsilah 3-6 porsi per hari, l/2 cangkir biji-bijian, pasta atau sereal yang dimasak, 1 potong roti, 1 cangkir sereal kering.  Pilih gandum, barley atau beras merah.  Panggang atau bakar kentang berkulit merah, atau ubi jalar berkulit merah.  Pilih roti gandum utuh, sereal kuskus, dan past. Batasi atau hindari karbohidrat olahan.  Gunakan minyak zaitun murni (EVOO).

Cara tepat diet Mediterania

Berikut ini langkah sederhana untuk menerapkan diet mediterania:

1.Menu buah dan sayuran dalam pola makan harian Anda.  Bisa ditambah dan mengganti porsi secara perlahan.

2.Ganti camilan yang mengandung gula dan tepung dengan camilan yang menyehatkan seperti buah-buahan dan kacang.

3.Sebagai pengganti garam dan MSG, gunakan bumbu dapur atau rempah-rempah.

4.Jika ingin lebih sehat, manfaatkan gandum utuh yang sangat baik untuk karbohidrat dan baik untuk pencernaan.

5.Kurangi asupan lemak tidak sehat, lemak trans dan lemak jenuh.   Mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun.

6.Menggantikan daging merah dengan ikan atau daging putih.

7.Membatasi konsumsi lemak dari olahan susu.  Sebaiknya pilih susu skim atau keju rendah lemak.

8.Ketika makan di restoran, pilih makanan jangan digoreng tapi gunakan minyak zaitun (ini paling susah, mesti bawa sendiri minyaknya). Pilih makanan berbasiskan ikan.

Saya tertarik dengan Menu mediterania ini karena tidak perlu ketat diet yang super sulit.  Justru aspek penting diet mediterania adalah mudahnya diikuti dalam jangka waktu yang panjang dan pedoman yang sangat flexibel sesuai dengan masakan atau gaya hidup apa pun untuk gaya makan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun