Saya suka memilih kepentingan diri sendiri ketika  saya menghadapi dilematis dalam hidup ini.  Hingga suatu kali di tahun 2024, saya harus mengakui bahwa saya tak bisa lari dari keinginan sendir karena akibat dari pilihan saya , Tuhan berikan Pelajaran yang cukup berat.
Saya bertelut untuk bisa mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang Ada dan selalu jadi pendamping saya dimana dan kapan pun berada.Â
Setelah saya mengakui keberadaan Allah itu, saya pun tidak boleh tinggal diam karena  orang lain yang belum mengenalNya dan saya diberikan kesempatan untuk memberikan kesaksian apa yang saya alami bersama Tuhan.  Diharapakan dengan kesaksian itu orang yang belum kenal Allah pun bisa lebih mengenalNya. Â
Di sini bukan berarti kita harus memaksa setiap orang untuk jadi murid Tuhan. Â Bukan itu maksudnya. Tetapi jika kita dimampukan melihat kuasa Tuhan, kita mengakui dan menyaksikan, Â dengan kesaksian kita, Â biarlah orang lain pun bisa mengakui Tuhan.
Perjalanan spiritual tidak mudah seperti membalikkan telapa tangan. Ada jatuh bangun , adakalanya kita bejalan di jalur track yang salah, Â lalu kita diingatkan kembali, dan kita kembali kepada track yang benar.
Ke Betlehem, Aku akan tetap kembali, kembali kepada kesederhanaan dan damai bersama denganNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H