Bagi saya pribadi, anak saya pernah mendapat tawaran untuk beasiswa dari Pemerintah Singapore (melalui berbagai test) untuk level secondary I (SMP selama 6 tahun);  Secondary 3 (SMA  selama 2-4 tahun)  hingga ke  perguruan tinggi.  Syarat-syarat cukup berat, bagi penerima secondary I dan 3 , angka -angka  studi tidak boleh turun, jika turun, ada 2 kesempatan, dikeluarkan dari beasiswa atau melanjutkan dengan biaya sendiri.  Untuk perguruan tinggi, setelah penerima beasiswa selesai kuliah, mereka harus bekerja di perusahaan Singapore baik di Singapore atau yang berada di luar negeri selama 3 tahun.  Ikatan dinas mutlak harus dilakukan, jika tidak penerima beasiswa harus mengembalikan dana yang diterima selama belajar.
Sebagai penerima beasiswa LPDP, sebaiknya memiliki komitmen untuk berkontribusi kepada negara.
Bentuknya tentu bisa bermacam-macam
- Menjadi narasubmer dalam seminar internasional yang diadakan di Indionesia.
- Berpartisipasi dalam kolaborasi penelitian dengan universitas atau Lembaga riset di Indonesia.
- Mengembangkan teknologi atau inovsi yang bisa diadopsi di Indonesia, misalnya dalam bidang kesehatan, pendidikan atau teknologi
Kesimpulan
Keputusan untuk memperbolehkan penerima beasiswa LPDP tidak pulang adalah langkah realistis karena banyak para lulusan yang tidak dapat bekerja sesuai dengan ilmunya di Indonesia. Lapangan pekerjaan di Indonesia tidak relevan dengan ilmu yang telah didapatkan oleh para alumnus.
Tetapi penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa penerima beasiswa tetap memiliki ikatan dinas dengan negara dengan memberikan kontribusi yang nyata kepada Pembangunan Indonesia.
Kebijakan yang memberikan peluang kepada individu untuk berkarier di luar negerai, sekaligus memungkinkan Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari sumber daya manusia berkualitas tinggi. Penerima LPDP harus tetap ingat bahwa mereka tidak wajib pulang, kontribusi jadi komitmen mereka untuk keberhasilan program ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H