Kemungkinan sebagian besar kita menganggap diary sebagai journalling. Â Diary memang bagian dari journalling, tapi ada perbedaannya.
Journalling merupakan cara menuliskan semua beban emosional dan proses pengalaman traumatis kita. Sementara creative writing atau diary merupakan ekspresi fokus pada perasaan saja tanpa adanya pengalaman yang mendalam. Â Keduanya tidak memiliki struktur formal.
Proses journaling
Saya baru belajar journalling dengan pakarnya . Pelajarannya sangat sistimatis dan  mudah dimengerti dan langsung praktikkan.
Jadi tanpa hanya teori saja, kita mudah mempraktekkan langkah demi langkah. Mulai belajar dengan konsep journalling sederhana saja. Â Apa pengalaman menarik dan menyedihkan hari ini.
Setelah itu ditambahkan teori tentang morning pages yang lebih luas dengan tujuan membebaskan kita dari stress yang sedang melanda kita.  Ada proses kreatif dan pemilihan  jenis journal yang kita pilih, bullet journal, reflective journal, visual journal, time capsule journal.
Ketika kita konsisten melakukan journalling tiap hari atau tiap malam selama kira-kira 10 menit, dalam 2-3 halaman, apa yang kita dapatkan? Â Kita akan mengalami kebebasan trauma yang selama ini menghantui kita (misalnya marah, kecewa, terhadap sesama). Â Langkah terakhirnya adalah kita mengetahui siapa yang menginspirasi dalam hidup kita dan apa yang kita pelajari saat hal ini terjadi.Â
Manfaat Journalling
Kita harus memulai journalling supaya kita tidak tergantung curhat kepada orang lain. Journalling dapat kita lakukan di mana dan kapan saja. Â Hanya butuh alat tulis dan kertas saja. Â Â Tidak membutuhkan biaya dan lebih leluasa karena tidak melibatkan siapa pun. Â Dalam journalling, kita akan membentuk habit baru dalam aspek kehidupan, otak kita tetap aktif dan berpikir.
- Menenangkan pikiran dan di awal dan akhir selalu mendapatkan efek ketenangan dan meskipun tidak selalu positif.
- Pikiran yang negatif dapat dilepaskan dan sementara memperkuat pikiran positif dan merasa lebih baik.
- Kita akan memahami siapa diiri kita dan mengontrol emosi yang muncul sebagai pemicu emosi.
- Kita dapat melacak perkembangan diri dalam periode tertentu di fase kehidupan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H