Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kekuatan Bonding dengan Anak Merupakan Bantuan Saat Krisis di Masa Dewasa

24 September 2024   21:54 Diperbarui: 25 September 2024   16:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pexesls.com/Sarah Cai

Ketergantungan seorang bayi terhadap orangtuanya sejak dia lahir itu merupakan suatu hal yang alami.

Yang membedakan dalam hal bonding orangtua dan anak sejak anak itu lahir adalah ketika relasi bonding orangtua yang dibentuk sejak anak itu bayi hingga 2 tahun.

Apabila orangtua merasa tidak memiliki bonding dan sentuhan cinta kepada anak, maka anak yang butuh bonding sebagai landasan pertumbuhan emosional dan sosial itu akan kehilangan momen pentingnya.

Contohnya saat saya selesai melahirkan anak. Setelah 3 bulan kelahiran, saya harus kembali bekerja.

Di Indonesia tidak ada fasilitas tempat menyususi untuk ibunya dan anak itu punya tempat khusus ketika ibu bekerja. Terpaksa saya menggunakan tenaga perawat untuk menjaga dan merawat anak.

Namun, setelah saya pulang dari kerja, pulang ke rumah sekitar jam 19:00, tugas merawat anak ada di tangan saya. Fisik dan emosi saya harus terikat kepada anak sampai anak itu tertidur dan mengetahui bahwa ibunya ada di sampingnya.

Hubungan antara ibu dan anak bukan sekadar ikatan fisik, tetapi juga menciptakan pondasi yang kuat untuk pembentukan neuron-sel yang berperan penting dalam perkembangan otak dan saraf.

Dampak bonding yang kuat

Apabila dalam proses pertumbuhan, interaksi yang positif dengan orangtua memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan mental anak.

Ketika orangtua mampu menyalurkan dan memberikan cinta dan perhatian yang konsisten, anak akan merasa aman dan dihargai.

Inilah bukit kuat bahwa salah satu tugas utama orangtua untuk mencintai anak dalam aspek emosional, sosial, dan kognitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun