Begitu saya baca beritanya, saya kaget sekali, pernyataannya:
"Perkenalkan saya Kurnia Saktiyono petugas bea cukai di Bandara Soekarna Hatta paketan anda sudah sampai di Bandara. TPI Â barang kami tahan krn itu tidak ada kelengkapan surat pajak PPN PPHnya, sy tanya ini barang pembelian lewat online atau kiriman dari keluarga?"
Tersentak saya , pikiran saya segera mengatakan bahwa saya terjebak penipuan, kenapa barang lokal dikirim bandara dan harus bayar PPH PPN. Â Â Jawaban saya singkat, barang lokal, dikirim saja.
Namun, apa yang terjadi? Â Setiap 2 jam sekali saya menerima telpon dengan profil dugaan scam. Telpon ini terus berdering-dering hampir 5 hari . Â Saya merasa trauma dan merasa teror dengan telepon ini.
Ternyata gangguan telepon masuk ini menjadi suatu hal yang jamak. Â Ketika profil incoming call itu tertera "Dugaan Scam" Â saya segera mendiamkannya.
Bayangkan, setiap hari dalam record saya, ada 5 telepon masuk dengan profil dugaan scam. Â Hal ini sungguh mengganggu hati dan kesadaran saya. Tidak lagi merasa aman jika ada telepon masuk.
Himbauan
Bagi Anda sekalian yang menggunakan handphone baik itu android maupun i-phone, gunakan alat untuk mematikan telepon masuk yang tidak dalam list . Â
Cara lainnya adalah gunakan aplikasi "Truecaller" yang mengidentifikasi "dugaan scam" Â atau scammer apabila ada telepon masuk.
Kini , saya lebih berhati-hati dalam menerima panggilan. Saya juga mengingat teman-teman dan keluarga untuk waspada terhadap panggilan mencurigakan. Di era informasi ini, penting  bagi kita untuk tetap waspada dan melindungi diri dari penipuan yagn semakin marak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H