Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perubahan Fungsi Telepon Masuk: dari Komunikasi Jadi Teror

18 September 2024   17:42 Diperbarui: 19 September 2024   15:07 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu saya baca beritanya, saya kaget sekali, pernyataannya:

"Perkenalkan saya Kurnia Saktiyono petugas bea cukai di Bandara Soekarna Hatta paketan anda sudah sampai di Bandara. TPI  barang kami tahan krn itu tidak ada kelengkapan surat pajak PPN PPHnya, sy tanya ini barang pembelian lewat online atau kiriman dari keluarga?"

Tersentak saya , pikiran saya segera mengatakan bahwa saya terjebak penipuan, kenapa barang lokal dikirim bandara dan harus bayar PPH PPN.    Jawaban saya singkat, barang lokal, dikirim saja.

Namun, apa yang terjadi?  Setiap 2 jam sekali saya menerima telpon dengan profil dugaan scam. Telpon ini terus berdering-dering hampir 5 hari .  Saya merasa trauma dan merasa teror dengan telepon ini.

Ternyata gangguan telepon masuk ini menjadi suatu hal yang jamak.   Ketika profil incoming call itu tertera "Dugaan Scam"  saya segera mendiamkannya.

Bayangkan, setiap hari dalam record saya, ada 5 telepon masuk dengan profil dugaan scam.  Hal ini sungguh mengganggu hati dan kesadaran saya. Tidak lagi merasa aman jika ada telepon masuk.

Himbauan

Bagi Anda sekalian yang menggunakan handphone baik itu android maupun i-phone, gunakan alat untuk mematikan telepon masuk yang tidak dalam list .  

Cara lainnya adalah gunakan aplikasi "Truecaller" yang mengidentifikasi "dugaan scam"  atau scammer apabila ada telepon masuk.

Kini , saya lebih berhati-hati dalam menerima panggilan. Saya juga mengingat teman-teman dan keluarga untuk waspada terhadap panggilan mencurigakan. Di era informasi ini, penting  bagi kita untuk tetap waspada dan melindungi diri dari penipuan yagn semakin marak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun