Bagi mereka yang sudah lulus dari S1 (sarjana), dan belum juga dapat pekerjaan, Anda bisa memilih meneruskan atau melanjutkan pendidikan Anda ke jenjang berikutnya S2.  Beberapa bidang  S2 juga membutuhkan pengalaman bekerja.
Jadi sebelum memilih melanjutkan S2 , pertimbangkan untuk menanyakan persyaratan S2 yang akan dimasuki. Â
Sambil kuliah S2 , pertimbangkan juga untuk menambah network dan selalu terhubung secara digital untuk membuka pintu pintu baru dan memberikan akses ke peluang yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
3. Pekerjaan informal
Sebelum ada internet, Â umumnya mereka yang bekerja di sektor informal memiliki pendidikan rendah-sedang, lulusan SD, SMP-SMA. Â Jumlah pekerja informal di Indonesia termasuk yang paling besar 58% Â dibandingkan dengan pekerja formal sebesar 17.7% Â (sementara di negara maju pekerja formal sebesar 47.7%). Â
Setelah adanya internet dan digital, pola pendidikan yang memasuki dunia informal bergeser yaitu anak-anak gen Z Â sebanyak 18% (pendidikan sarjana) sisanya mereka yang non sarjana.
Sayangnya, mereka yang berpendidikan dari generasi Z ini tidak punya skill ke wirausahaan. Skill yang mereka miliki adalah digital .
Memang diharapkan generasi Z bisa mampu memanfaatkan pembelajaran daring dari berbagai sumber daya digital, tidak hanya menerapkan pengetahuan formal saja.
4.Pendidikan kewirausahaan
Poin penting bagi generasi Z untuk memiliki jiwa dan ilmu kewirausahan .  Sudah tiba waktunya di Indonesia memulai revolusi kewirausahaan ini digaungkan secara gencar.  Tidak mungkin kita mengharapkan pekerjaan formal yang makin sulit aksesnya.
Pembelajaran kewirausahawan yang sering disebut dengan entrepreneurship, merupakan studi yang dapat membekali mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi dan menerapkan ide, konsep dan strategi baru dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan sebuah usaha atau bisnis.
Dalam belajar kewirusahwan, generasi Z akan menjadi pribadi yang inovatif, mandiri, kreatif dan mampu jadi pemimpin usaha dan mampu menghadapi tantangan di era penuh kompetisi.
Investasi untuk bisnis bukan yang "over-crowding" artinya melakukan bisnis bukan di sektor yang sudah banyak dilakukan oleh banyak orang. Â Kesempatan untuk bisa menjadi "number one" sangat sulit karena kompetisinya sudah tinggi sekali.