Begitu saya melihat papan nama Transjakarta, Jl. Arteri Pondok Indah, Jl. Kyai Maja/Kebayoran Baru, barulah saya berani masuk.
Saya harus "tap in" sekali lagi kartu. Hal inilah yang jadi masalah dan complain bagi banyak warga karena dianggapnya lewat Skywalk kenapa kok harus bayar Rp 3.500 lagi. Bukankah Skywalk itu seperti Jembatan Penyeberangan orang (JPO) yang seharusnya tidak perlu membayar lagi.
Tetapi hal ini disanggah oleh Penyelenggara TransJakarta sebagai pengelola, bahwa Skywalk Kebayoran bukanlah suatu JPO pada umumnya, Skywalk Kebayoran Lama merupakan integrasi TransJakarta dengan KRL. Jadi bagi yang orang yang bukan penumpang TransJakarta harus membayarnya. Masalahnya adalah bagaimana membedakan orang yang bukan penumpang TransJakarta dan sekedar lewat saja.Â
Baca juga:Â Tren Fashion 2023 untuk Sambut Lebaran
Kabarnya TransJakarta akan menempatkan orang di tempat "tap ini" untuk memastikan mereka itu benar-benar penumpang bukan asal lewat saja.
Saya sudah memasuki area Skywalk, sepanjang sekitar 500 meter, warna kayu dengan dominasi warna oranye cerah, dengan kerangka besi penopang dan lantai kayu berwarna coklat.
Di sisi kiri dan kanan jalan ada pembatas besi jarring-jaring pengaman, juga sekaligus sirkulasi udara bagi pejalan kaki.
Atapnya sangat rapi dengan lampu putih disusun berjajar mengikuti panjang skywalk.
Berhubung hujan deras, orang yang masuk ke Skywalk agak sepi sekali. Jadi saya bisa berjalan santai, hanya sekitar 10 menit sembari menikmati udara segar.
Ketika ada pertigaan itu, saya yang agak bingung tidak ada sign board, ke kiri atau lurus. Saya bertanya kepada petugas yang sedang berjalan, "Saya mau ke Arteri Pondok Indah, belik kiri atau yang lurus?"Â