Salah satu motivasi orang untuk pindah tempat kerja di perusahaan lain adalah karena gaji yang lebih besar dari gaji yang diterima saat ini.
Untuk mengetahui bahwa gaji yang akan diterima di perusahaan baru lebih besar dari saat ini, ngga mudah loh. Hal ini baru diketahui apabila kita sudah interview dengan HRD atau penerima kerja yang menetapkan berapa gaji kita.
Padahal kepastian gaji yang besar itu jadi alasan utama untuk pindah kerja. Di beberapa negara sekarang ini transparansi gaji dan aturannya sudah bisa dibahas sejak awal ngga usah melalui interview atau pembicaraan empat mata.
Jadi itulah perbedaan di negara kita transparasi gaji masih dianggap tabu jika dibicarakan atau dibuka secara publik ketika ada lowongan kerja.
Di Indonesia ada berbagai struktur gaji yang beda antara PNS dan swasta. Sering kali saya ditanya oleh seorang teman asing yang bekerja di luar negeri, mengapa gaji PNS di Indonesia katanya kecil tetapi punya tunjangan besar melebihi gaji dasarnya. Sehingga total home payment menjadi lebih gede dari gaji dasarnya.Â
Jadi setiap kenaikan gaji pun diperhitungkan dari gaji dasar bukan dari total home pay. Sehingga jika dikalkulasi, seorang PNS bisa punya take home besar itu karena tunjangan yang begitu banyak.
Tunjangan yang begitu besar tentunya hanya berlaku bagi mereka yang punya jabatan selevel dirjen atau Eselon 1 Peringkat 27 seperti DirJen Pajak Suryo Utomo.
Dunia kerja saat ini berubah, terutama bagi kamu milenial di negara maju, transparansi gaji telah mengalami kemajuan.
Bahkan di Amerika Serikat, di beberapa negara bagian, ada legal atau ketentuan hukum yang berlaku untuk pemberi kerja diwajibkan secara hukum untuk berbagi informasi rentang gaji informasi yang diterima seorang karyawan.
Negara bagian yang menetapkan agar pemberi kerja membuka trasparansi gaji adalah California, Washington.
Dalam Undang-Undang di negara lain mewajibkan perusahaan untuk membagikan rentang gaji berdasarkan permintaan. Saat proses wawancara atau saat penawaran pekerjaan.Â
Baca juga: Â Perihnya Mulut, Lidah Karena Sariawan, Â Jaga Stamina agar Terhindar Sariawan
Mereka harus buka semua data tentang gaji sehingga pelamar tidak tertekan untuk menanyakan berapa gaji yang akan mereka terima. Memang ada perbedaan variasi dari detail aturannya di setiap negara bagian.
Negara California menajdi negara pertama yang menentukan dan menetapkan agar pemberi kerja harus memberitahukan pertama kali gaji yang akan diberikan kepada pekerja untuk suatu posisi yang ditawarkan.
Mengapa transparansi sangat penting di Eropa dan Amerika?
Bagi sebagian besar pekerja di Eropa dan Amerika Serikat menganggap transparansi gaji sangat penting karena mereka tidak ingin ada perbedaan gaji untuk mereka yang bekerjanya satu level, tapi gaji berbeda karena alasan gender.Â
Contohnya, untuk karyawan lelaki gaji lebih tinggi ketimbang karyawan perempuan meskipun level pekerjaannya sama.
Alasan lainnya agar semua informasi tentang gaji tetap transparan dan publik bisa mencegah sebuah organisasi menyembunyikan salah satu tidaknya memberikan gaji yang sama untuk orang yang lakukan pekerjaan yang sama.
Di sana ada Undang-Undang yang mengatur transaparansi gaji dan menyebabkan perusahaan tidak boleh sewenang-wenang memberikan bonus dan tunjangan lebih besar ketimbang gaji.
Jika semua dibuat terbuka, sulit bagi perusahaan untuk menahan/meretensi mereka yang punya kualifikasi hebat. Para top karyawan atau disebut dengan middle to upper class manajemen bisa mengintip berapa harga mereka di perusahan lainnya.
Bagaimana transparansi gaji di Indonesia?
Kerahasiaan gaji telah menjadi norma umum yang berlaku bertahun-tahun hingga saat ini. Tidak ada seorang pun mengungkapkan berapa gajinya dan bagaimana meningkatkan kesetaraan antar karyawan yang sama levelnya (ada yang merasa gajinya kecil tapi tidak mau bertanya) tapi pihak lain ada yang merasa tidak puas dengan gajinya tapi tidak bisa mengetahui apakah ketidak puasannya itu layak, karena tidak bisa mengetahui berapa gaji sesame levelnya.
Kecuali di perusahaan asing di Indonesia sudah mulai menerapkan skema struktur gaji berdasarkan jabatan yang cukup jelas. Misalnya saya di level Assistant Manager dengan Level O, gajinya X, untuk Assistant Manager dengan level L gajinya Y. Dengan demikian, para pekerja bisa mengantisipasi bagaimana mencapai gaji tinggi untuk level yang saat ini dia bekerja.
Kebijakan tiap perusahaan di Indonesia tak sama karena tidak ada Undang-Undangnya untuk transparansi gaji yang berbeda.
Ada karyawan di perusahaan A yang generasi milenial, menganggap bahwa transaransi gaji itu tidak melanggar privasi mereka. Mereka open saja mengutarakan dan minta perusahaan juga open untuk menghitung dan berikan stadardinasi pekerjaan di tingkat tertentu berapa besarnya.
Sementara di perusahaan B yang didominasi generasi karyawan generasi X ke atas maka mereka tidak merasa nyaman jika harus terbuka dengan gaji mereka, karena gaji dianggap suatu privacy.
Baca juga: Â Â 18 Strategi Marketing yang Ampuh untuk Meningkatkan Bisnis Lebih Cepat
Menghilangkan hambatan komunikasi
Aspek transparansi dalam komunikasi bisa jadi rumit ketika para pemimpin tidak memiliki komunikasi yang transparan dan dua arah.Â
Pemimpin harus open atau terbuka terhadap keputusan-keputusan baru tentang gaji yang menyangkut keuangan perusahaan (misalnya perusahaan mengalami kerugian, tidak ada kenaikan gaji, maka diutarakan dengan terbuka dan jelas).
Hal ini akan mempengaruhi produktivitas, moral kinerja karyawan. Karyawan merasa tetap dihargai walalupun tidak ada kenaikan gaji.
Semoga budaya transparansi ada di setiap perusahaan Anda sehingga Anda juga dapat menemukan kepercayaan yang kuat adanya komunikasi dan kepercayaan kepada perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI