Ada yang sedang tren minggu ini, pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Â Foto dan tema artikel diambil sesuai tren minggu ini yang sedang "hot". Â Keduanya sudah diikat menjadi suami-istri setelah ijab Qobul pada hari Sabtu yang lalu.
Ngomongin cinta antara sepasang kekasih yang baru menikah, pasti kita kembali mempertanyakan apakah sebenarnya cinta itu dibutuhkan untuk sampai ke jenjang pernikahan?
Sederhananya, meskipun pernikahan itu disebut dengan sakral dalam hidup manusia, tapi yang selalu bertanya cinta yang bagaimana untuk bisa menikah? Apakah kita sudah siap nikah?
Wow, segudang pertanyaannya yach. Satu persatu kita bahas dulu yach, mulai dengan kata  cinta .
Apakah cinta itu sederhana?
Sebenarnya ada beberapa 10 jenis tipe cinta menurut mitos Yunani. Â Namun, setelah disederhanakan kita hanya membagi cinta menjadi 3 kategori saja. Cinta persahabatan, cinta pada orang yang terpenting dan cinta kekeluargaan. Â
Cinta persahabatan itu bukan sekedar ngobrol datar begitu saja. Apa kabar? Baik, sehat. Lalu dijawab dengan jawan yang sama, baik, sehat. Â Deep talk merupakan dasar dari cinta persahabatan. Kita bisa bicara secara dalam tentang harapan, kekecewaan dan kegembiraan bersama sahabat kita. Menyangkut segala perasaan yang sangat hadir dalam diri kita.
Cinta karena ada memory yang menyenangkan, kita mengingat bagaimana persahabatan kita dimulai 30 tahun yang lalu dengan cara yang sangat "lugu", pergi kemana-mana mencari kendaraan umum dengan uang yang selalu terbatas.
Cinta pada pada orang yang terpenting
Nach yang ini adalah cinta pada lawan jenis, misalnya kita seorang perempuan, jatuh cinta kepada lawan jenis, lelaki, atau jika kita seorang lelaki, jatuh cinta kepada lawan jenis perempuan.
Cinta kepada orang yang terpenting biasanya adalah cinta yang timbal balik karena punya komitmen ingin membangun rumah tangga bersama. Â