Langsung, suami mencari sumber informasi yang akurat, dan ternyata benar bahwa menurut Keputusan Kementrian Kesehatan No. HK.1.07/Menkes/4638/2021 Dari Kementrian Kesehatan ditentukan untuk vaksin booster kedua ada ketentuan berikut ini (Lihat list terlampir).
TEpat jam 8.00 seorang dokter muncul dan memberikan pengumuman yang seperti telah kami baca dari Kementrian Kesehatan.
Kami (pengunjung yang telah datang dan menanti dari jam 5.30 ) itu complain keras mengapa hal itu tidak disampaikan kepada kami. Â Dokter justru menyalahkan kepada kami mengapa tidak membaca ketentuan dari Pemerintah.
Kami langsung pulang ke rumah tanpa bisa vaksin booster kedua. Suami saya paling kecewa karena dia sudah berniat sungguh untuk vaksin booster kedua dengan super diet makanan.
Kesimpulannya Jika rata-rata vaksin booster kedua yang tersedia saat ini adalah Indovac maka padanan untuk bisas booster kedua adalah mereka yang vaksin booster pertama gunakan Sinovac. Â Padahal kebanyakan booster pertama menggunakan Pfizer, Astra Zeneca .Â
Bagaimana distribusi vaksin bisa kacau? Bahkan pemberitahuan atau sosialisasi tentang ketentuan booster vaksin kedua pun tidak sampai kepada tenaga Kesehatan dan kami sebagai orang yang akan divaksin.
Sekarang , kami terpaksa mencari booster vaksin kedua di tempat Kesehatan yang memang menyediakan vaksin sesuai dengan kombinasi vaksin booster pertama.
Ada flyer tentang tempat Kesehatan yang menyediakan, tetapi saya belum mengkonfirmasinya.
Semoga masih ada kesempatan untuk booster vaksin kedua sesuai dengan kombinasinya.