Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kejar Mengejar Kenaikan Fed Rate dan BI Rate, Apa Dampaknya bagi Kita?

25 Oktober 2022   14:18 Diperbarui: 31 Oktober 2022   15:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Kompas.com

Ketika The Fed menaikkan suku bunga acuan, jika BI tidak menaikkan suku bunga pasti perbedaan makin besar. Semakin besar perbedaan suku bunga dapat membuat investor asing melirik untuk menempatkan dananya di Safe Haven. 

Kita harus segera waspada jika investor asing yang bertransaksi baik gunakan USD dan menarik kembali uangnya kembali ke Amerika Serikat, dapat mempengaruhi likuiditas.

Ditambah dengan harga komoditas yang diekspor sudah mulai turun kecuali kelapa sawit. 

Bauran kebijakan yang tetap dijalankan dengan ketat antara moneter dan fiskal harus seimbang. Ketika suku bunga naik, dan pertumbuhan ingin dijaga, maka fiskal akan tertekan oleh kenaikan suku bunga pinjaman kredit modal.

Dampak kenaikan BI Rate 

Ada beberapa dampak bagi kita sebagai warga maupun sebagai investor atas kenaikan BI Rate.

Dampak yang pasti jelas akan terjadi:

1. Bunga Deposito dan Kredit naik

Bukan hanya nilai tukar yang terus melemah, tetapi bunga deposito dan kredit di perbankan akan naik dalam jangka waktu 2-3 bulan. Alasannya suku bunga acuan juga menjadi salah satu acuan perbankan.

Namun, menurut Gubernur Bank Indonesia, berhubung likuiditas perbankan masih longgar, masih ada kesempatan untuk memperpanjangan efek tunda transmisi suku bunga kebijakan pada suku bunga deposito dan kredit. Kenaikan akan berkisar 2 bps atau setara 0,02 persen dan suku bunga deposit 10 bps atau setara 0,10 persen.

2. Memperlambat pertumbuhan ekonomi

Jika suku bunga kredit modal kerja atau konsumtif di perbankan dinaikkan, potensi untuk perlambatan ekonomi akan terjadi.

BIaya tambah besar berdampak sulitnya perputaran likuiditas dari usaha. Akhirnya berdampak kepada pertumbuhan bisnis yang baru saja pulih.

3. Daya beli warga berkurang

Jika harga-harga barang konsumsi dinaikkan oleh produsen, otomatis, pembeli terpaksa mengurangi pembelian. Pengeluaran untuk konsumsi akan naik, daya beli lama makin lemah dan sulit bagi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.

Kelola Dana Pribadi/Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun