Sebelum melontarkan kata-kata yang kesal atau penuh emosi, kita perlu belajar untuk komunikasi yang baik dengan "i-statement".
Contoh:
1. Saya merasa kecewa karena kamu tidak mengembalikan gunting yang kamu pinjam di tempat yang seharusnya.
2. Saya merasa diabaikan saat kamu tidak menjawab teleponku.
3. Saya marah karena saya berharap kamu melakukannya.
i-statement menempatkan diri dan perasaan kita . Tanpa emosional, tanpa judging, kita bisa berbicara terbuka kondisi kita sehingga lawan bicara tidak merasa dipersalahkan. i-statement menjembatani perasaan kita dan lawan bicara sehingga dia paham keadaan dan kondisi emosi kita.
Belajar untuk melakukan praktek di atas sebelum perkataan kasar atau yang menyakiti ke luar adalah solusi yang baik agar hindari "Mulutmu harimaumu".
Semoga mulut kita jadi penyejuk hati bukan jadi harimaumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H