Selisih antara harga minyak mentah dunia, import menambah beban keuangan negara.
Harga murah ini karena ada subsidi BBM yang diberikan pemerintah selama ini  belum mencapai harga keekonomiaan (harga seharusnya sesuai dengan harga standar). Jika beban ini tidak dikurangi maka APBN ini akan jebol dan tidak kuat untuk beban berat.
2. Pemakaian BBM Subsidi meningkat tajam
Setelah pulih kembali dari Covid, perekonomian mulai bangkit. Akibatnya penggunaan pertalite dan solar pun makin tinggi volumenya.
Kuota yang dibudgetkan ternyata meleset dari apa yang terjadi saat ini.
Pembengkakan volume solar menjadi 17,4 juta kl atau setara 115% dan volume Pertalite menjadi 29,07 juta kl atau setara 106%.
Bantalan dari Bantuan Sosial :
Kenaikan harga pertalite, solar dan gas akan membuat kenaikan biaya hidup yang cukup tinggi. Â Bagi mereka yang income di bawah dari standar, kenaikan ini akan menambah beban biaya hidup.
BElanja akan menggerus income. Dengan kenaikan, daya beli juga makin lemah bagi mereka yang lemah ekonominya.
Oleh karena itu Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial untuk bantalan kenaikan harga BBM kepada tiga kelompok (pengalihan subsidi BBM kepada bantuan sosial tambahan se besar Rp.24,17 trilun)
1.Bantuan Tunai
Dibeirkan kepada 20,65 juta kelompok penerima manfaat dalam bentuk bantuan langsung tunai BBM: sebesar Rp.12,4 triliun
Dibayarkan oleh Ibu Mensos RP.150,000 selama 4 kali. Dua kali Rp.300,000 pertama dan Rp.300.000 kedua melalui kantor pos.