Fenomena yang saya lihat ketika teman-teman anak dan anak sendiri belum setahun kerja di suatu perusahaan, gelisah untuk ke luar.
Apakah yang dirasakan oleh anak-anak generasi milenial dan generasi Z tentang dunia kerja di perusahaan?
Ketika ingin menjadi karyawan, harapan besar dari karyawan terhadap perusahaan. Dia ingin mendapatkan perusahaan yang nyaman, tingkat kesejahteraan tinggi, jenjang karir yang jelas.
Ketika perusahaan merekrut karyawan, harapan besar perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang bisa kontribusi tinggi, loyal, agile, mudah adaptasi, komitmen tinggi, prestasi hebat.
Dalam perjalanan ketika rekrutmen selesai, perusahaan tidak bisa lagi menekan si karyawan, "take it or leave it!".
Budaya ancaman semacam itu tak lagi berlaku karena anak milenial saat ini tak takut lagi dengan ancaman .Â
Mereka punya penilaian sendiri tentang konsep "employability" sebuah organisasi yang dapat menjamin hidup sampai tua (bekerja sampai pensiun). Kondisi atau iming-iming seperti itu dari perusahaan sudah terdisrupsi dengan keinginan calon karyawan saat ini.
Sang karyawan yang ingin bekerja sudah punya mimpi bahwa dia ingin bekerja dengan tenang di perusahaan yang punya visi dan misi yang tidak toksik.Â
Bagi anak muda saat ini menemukan apa yang diinginkan di perusahaan, dia bisa betah dan mau berkontribusi di perusahaan itu. Bukan lagi masalah "suka tidak suka, kamu harus tetap tinggal di perusahaan!"
Mereka tak takut lagi untuk meninggalkan perusahaan yang diketahuinya sebagai perusahaan toksik.