Ada pula yang bekerja untuk mendapatkan gaji seperti karyawan, supervisor dan lainnya. Â Namun, sebagian besar bekerja di bidang UMKM dan pertanian dan peternakan.
Berdasarkan data dari Bank Dunia, PDB Indonesia Income  USD 3,869.59 per kapita atau Rp.54,58 juta per kapita di tahun 2020 artinya Rp.4,500,000 per bulannya. Â
Hal ini sangat rendah untuk bisa mengkover biaya pendidikan anaknya.Â
Apabila jumlah anaknya dua , maka pertimbangan untuk bisa masuk ke perguruan tinggi bagi kedua anak itu harus dipertimbangkan.
Jalur beasiswa
Tiap orangtua pasti mengharapkan agar anaknya bisa kuliah, lulus perguruan tinggi dan bekerja sesuai dengan bidang yang diinginkannya.
Namun, dengan adanya inflasi dan kenaikan biaya pendidikan yang selangit, tentu hal itu tak mudah bagi mereka yang berasal dari keluarga miskin.
Ada anak-anak keluarga miskin seperti Ikkan, Elisa, yang berasal dari keluarga miskin. Mereka ingin mengeyam pendidikan yang membuka cakrawala pengethauan.  Mereka tak putus asa ketika ayahnya yang bekerja sebagai mandor atau sebagai buruh, hanya memperoleh pendapatan Rp.100.000 ribu atau tidak menentu pendapatannya.
Berburu beasiswa perguruan tinggi lokal yang disebut  Kartu Indonesia PIntar Kuliah Merdeka 2022.  Beasiswa Bidikmisi tahun ini sudah tidak ada, digantikan KIP Kuliah. Setelah melalui proses pendaftaran KIP Kuliah, mereka akan pilih jalur seleksi , SNMPTN, SBMPTN, SMPN, UMPN, atau jalur mandiri.
KIP ini telah disalurkan kepada 200.000 mahasiswa  baru Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi swasta.. Skema dari bantuan KIP kuliah ini telah dirubah. Dulu hanya diberikan biaya pendidikan Rp.2,4 juta per semester.  Hal ini tidak efektif karena perguruan tinggi menolak untuk prodi unggulan. Akhirnya sekarang dirubah menjadi Rp.12 juta per semester untuk prodik terakreditasi A.  Biaya hidup pun diberikan.
Jalur menabung
Sebelum menikah, saya selalu menghitung berapa biaya (plus inflasi) Â yang harus siapkan untuk pendidikan anak mulai dari SD hingga selesai perguruan tinggi .
Setelah dihitung, saya kaget luar biasa, bagaimana bisa mencapai biaya sebesar itu.  Jelas saya harus mulai menabung khusus untuk pendidikan anak sejak sebelum saya menikah dan punya anak. Jika menabungnya saat menikah pasti tidak dapat dicapai, mengingat biaya yang besar itu harus dicapai dengan kemampuan finansial saya yang terukur.