Loh mengapa terjadi kesalah-pahaman dalam menerjemahkan bahasa kasih.
Bahasa kasih itu harus dipelajari apakah si perempuan atau penerima kasih itu membutuhkan Bahasa kasih yang mana.
Kata-kata afirmasi
Kasih seorang ibu kepada anak memang tak bisa dipungkiri lagi. Â Namun ketika suatu ketika anak itu hasil ulangan dapat tiga, apa reaksi si ibu? Â Ada beberapa yang langsung mengatakan: "Sudah ibu katakana kamu itu tidak kuat pelajaran matematika, jadi kamu harus belajar ekstra. Ketika kamu tidak belajar, inilah hasilnya!"
Alih-alih mengatakan: "Nak, Ibu tetap mencintaimu meskipun hasil ulangan jelek. Untuk ke depannya. Jika kamu bisa optimalkan belajarmu pasti kamu bisa mendapatkan lebih baik lagi. Â Ayo kamu belajar lagi, kamu pasti bisa!"
Quality Time
Setiap orang membutuhkan quality time yang sangat intense.  Siapa menganggap bahwa dia tidak pernah membutuhkan Quality time?  Agak ganjil jika tidak pernah membutuhkannya.
Saya dengan sahabat perempuan saya, selalu ada quality time dimana kami bisa bicara dari hati ke hati tentang keresahan, kegalauan kami tentang suatu hal yang sangat penting.
Quality time tidak perlu lama, tetapi  komunikasi penuh dengan makna.  Ketika sahabat perempuan saya yang sedang kehilangan suami yang meninggal mendadak. Dia banyak bicara hal-hal yang menyedihakan dan yang tidak pernah dia harapkan (meninggal dalam sekejab karena jantung).  Quality time saya dengannya adalah saya hanya mendengar semua kesedihan, kepiluan dan kekecewaan hatinya. Semua tertumpah tanpa bisa dibendung.  Mendengarkan tanpa intervensi jadi quality time saya dengan dirinya.
Hadiah
Tidak semua hadiah disukai oleh orang yang menerima. Adakalanya orang hanya berpikir dari sisi dirinya. Â Ach istriku pasti suka menerima perhiasaan, sepatu, baju, gadget yang mahal ini.
Padahal kebutuhan istrinya adalah kebersamaan bukan hadiah.Â
Ketika hadiah itu dipersembahkan kepada istri, sambutannya tidak seperti yang diharapkan. Apa sebabnya?  Bahasa kasih yang salah.  Istri butuh  quality time bukan hadiah
Melayani
Sebagai suami biasaya dilayani oleh istri bukan. Â Tetapi ketika istri sedang sakit berat dan tidak mampu melakukan tugasnya sebagai istri, apa yang dilakukan suami? Â Suami melayani kebutuhan istri. Â Meskipun tidak mudah karena terbiasa dengan dilayani.