Seringkali kita selalu menganggap pendapat pribadi selalu benar. Â Kebenaran yang sangat sempit hanya berdasarkan pandangan atau opini pribadi. Â Jika kita dianggap salah oleh orang lain, tentu ada alasan yang kuat atas pandangan kita.Â
 Tidak ada kebenaran mutlak atas pribadi . Jadi  kita mesti mempertimbangkan apa yang dianggap benar oleh orang lain itu.  Tidak ego sentris karena  media sosial itu bukan diri sendiri tetapi milik public.
Etika publik
Sebaik-baiknya pribadi kita, ketika memasuki ranah public. Kita memasuki dunia lain yang punya etika tersendiri. Pikirkan dan lakukan sesuai dengan etika public yang berlaku secara universal.Â
Jangan anggap media sosial itu milik kita sendiri dan kita  bisa memaki atau bully orang lain karena dianggap tidak sejalan dengan diri kita.
Etika sosial yang berlaku itu tetap harus dipegang teguh supaya kita bisa dihargai oleh bangsa lain sebagai bangsa yang punya sopan santun bukan di mulut saja, tetapi juga dilakukan dengan etika sosial universal.
Jangan ikut-ikutan  berkomentar secara  berkelompok
Menyerang balik orang yang tidak setuju dengan pikiran kita, bukan dengan cara berkelompok misalnya ajak orang lain atau teman-teman kita untuk ikut menyerang orang yang tidak setuju.
Penyerangan berkelompok itu menunjukkan bahwa kita tidak punya jiwa "ksatria" dalam beropini. Selalu menempel kepada orang lain atau mempengaruhi orang lain untuk sama seperti kita.
Mengomentari sesuai dengan konteks
Saya sering menemukan orang yang ingin berkomentar dalam suatu blog yang asal berkomentar . Tidak ada kaitan dengan konten, bahkan menyimpang dari konten.
Misalnya konten tentang Kesehatan mental, bisa menyimpang dengan menjawab, "Wah lebih baik selalu jalan-jalan atau hang-out untuk lebih fresh pikiran kita".
Lebih baik tak berkomentar sama sekali alih-alih komentar yang tak bermanfaat. Â Itulah alasan mengapa komentar sering dibekukan atau dimoderasi oleh pemilik konten agar orang tak berkomentar seenaknya.
Sebentar lagi, kita akan mengadakan pesta demokrasi  baik itu pilkada maupun pilpres.  Suasana panas yang didengungkan oleh suatu kelompok sering dilakukan.  Sebagai netizen yang sopan, kita tak perlu berkomentar atau memberikan opini yang bisa memancing suasana menjadi keruh.