Namun, ketika saya menginjak di kota Lama ini dengan menggunakan Blue Bird. Supir yang menjadi guide saya .  Blue Bird langsung memarkir tepat di suatu Gedung megah berwarna putih dengan nama "Spiegel".  Dari Gedung yang tinggi itu terlihat  keanggunan tempat bersejarah yang dirawat dengan baik.Â
Menurut Jessica Setawati (31), pengelola Tekodeko yang sangat prihatin melihat kondisi Kota Lama . Dia ingin merubahnya menjadi cagar budaya , dan memfungsikan kembali sebagai tempat nongkrong anak muda dengan menu yang disukai.
Spiegel memiliki dua tingkat . Tingkat pertama digunakan untuk bar dan bistro, sedangkan tingkat kedua untuk kantor dan ruang privat kegiatan kreatif. Â Design bangunan yang bernuansa arsitektur bergaya Eropa, unik dan indah sekali.
Dari total bangunan kuno sebanyak 116 gedung di Kawasan Kota Lama, menurut AMBO (Asosiasi Masyarakat Mbangun Oudestad), hanya ada 6 yang telah direnovasi dan dirawat dalam restorasi.
MARBA
Bangunan kuno berbatu bata warna merah dikombinasi dengan putih, dengan gaya neoklasik, arsitekturk tropis Hinda Belanda. Â Jendela juga memiliki bentuk yang simetri dan tertata Dikenal dengan nama Marba yang asalnya dari "Marta Badjune", seorang saudagar kaya Yaman.
.Berhubung saya tidak masuk ke dalamnya, saya tidak dapat menginformasikan apakah Gedung ini difungsikan seperti rencana dibuat cafe. Namun, pastinya Gedung ini sudah dikategorikan sebagai Cagar Budaya.
GEREJA BLENDUK
Blenduk dalam bahasa Jawa artinya bulat. Â Dinamakan demikian karena atap ditengahnya berbentuk bulat. Â Bangunan kokoh setangkut dengan faade tunggal, vertical terbagi atas tiga bagian.. Dibangung pada tahun 1753. Menarik sekali untuk mereka yang menyuka fotography, atau foto-foto pre-wedding.
Gereja Blenduk ini merupakan gereja GPIB Immanuel yang masih aktif digunakan tiap minggu.Â
Nach, tak ada salahnya untuk menghabiskan liburan Nataru di Semarang dengan mengunjungi kota historisnya, Kota Lama.