Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemendikbud Berlari untuk Implementasi "Merdeka Belajar"

25 Januari 2021   10:48 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:05 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kemendikbud.go.id

sumber: kemendikbud.go.id
sumber: kemendikbud.go.id
Dalam kondisi adanya perubahan metode pembelajaran menjadi PJJ, ada langkah-langkah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah dicapai:

Memodifikasi perubahan modul baik itu untuk tingkat Paud, SD, SMP, SMA.  Para guru termasuk guru penggerak, diberikan kebebasan bertransformasi untuk ciptakan kreativitas dan inovasi untuk bahan ajar dan toolnya. 

Juga bagi mahasiswa yang telah mengikuti 3 semester untuk ikut kuliah di luar kampus, melalui online dengan dosen-dosen dari luar bahkan memberikan kesempatan untuk mencicipi transformasi revolusi 4.0

sumber: kemendikbud.go.id
sumber: kemendikbud.go.id
Memberikan kesejahteraan bagi guru non PNS dengan subisidi dan upah yang anggarannya dialokasikan dari APBD .  Perlu diingat bahwa anggaran 500 Triliun itu tidak seluruhnya untuk Pusat, begitu anggaran digelontorkan, kementrian Pendidikan PUsat hanya diberikan 15% atau sekitar 80T sisanya ditransfer ke sekolah di daerah , untuk SMA/SMK ke Provinsi dan untuk sekolah SD dan SMP ke sekolah di kabupaten/kota.

Anggaran itu dialokasikan untuk biaya kuoata PJJ bagi 35 juta siwa dan guru dan video gratis.

Dana bos yang biasanya untuk sekolah untuk fasilitas sekolah, sekarang diberikan kebebasan untuk mengelolanya sesuai kebutuhan saat pandemi.

Program  Merdeka Belajar ini sudah disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota 11 Desember 2019.

Perhatian besar untuk perubahan Ujian Nasional keAssemen Kompetensi Minimum (AKM) .  Tujuan dari   assemen nasional untuk menaikkan atau mendorong  mutu kualitas pembelajaran dan hasil belajar .

Tiga komponen yang penting dalam assesmen kompetensi minimum:

1. Hasil belajar kognitif, literasi dan numerasi

Bagaimana bisa belajar literasi, kognitif dan numerasi secara efektif bila selama 2020 anak-anak harus belajar melalui PJJ?   Belum lagi persoalan yang menggunung adanya perbedaan ketersediaan dan keterbatasan dari anak didik untuk mendapatkan kuota, alat dan tools yang lainnya.   Bukan hanya anak didik, guru juga ikut bingung untuk persoalan mengajar PJJ yang tiba-tiba harus dilakukan tanpa adanya pembekalan.

Banyak guru yang takut gagal untuk bisa memenuhi standar kompetensi sehingga para guru itu sekuat tenaga untuk mengejar kurikulum tuntas.  Guru dengan kreativitas mendatangangi murid yang kesulitan belajar PJJ .  Guru juga selalu berinovasi untuk menemukan cara baru untuk bisa berkomunikasi dengan murid dengan pelbagai cara seperti whatsapplication, belajar model.

2. Survei Karakater

Karakter anak didik yang ingin diimplementasikan adalah pilar karakater yang sesuai dengan profil Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun