Dulu waktu saya  masih sekolah di play group atau taman kanak-kanak, saya  selalu ingat dengan ibu guru yang gemar cerita fabel bagi kami semua.  Seru dan menyenangkan karena mendengar cerita fabel itu seakan-akan kami mengenal dunia binatang , tempat asal hewan , pekerjaan dan sifat-sifat binatang layaknya manusia.
Nach kesukaanku cerita fabel tentang  "Si Kibo Dijauhi Teman Karena ngga suka Kebersihan"
Bu Guru Rima menunjukkan gambar dua ekor binatang berbadan besar dan sedang membajak sawah.
Siapa yang mengetahui nama binatang ini? Â
Ada anak yang langsung tunjuk jari: "Kerbau!" jawabnya.
"Pinter ", kata bu Guru.
Nach, kita panggil saja si Kibo yach.  Kibo ini sangat  rajin membantu petani untuk membajak sawah, di Desa Tracap Kecammatan Kaliwiro, Wonosobo.
Berat loh pekerjaan, dari pagi hingga siang hari, dia harus bawa bajak (alat pertanian) untuk membantu petani .
Begitu matahari bersinar , si Kibo bersama Kabo berdua harus berkeliling sawah di tanah yang kotor penuh lumpur.  Tanah yang berkubang disebut Rawa .  Dia  itu harus diinjak oleh si Kibo dan Kabo supaya jadi subur. Setelah subur , barulah petani bisa menanam padi .Â
Wah sungguh lelah, peluhnya bercucuran terus kerja Kibo dan Kabo. Jika mereka berhenti membajak, pak Tani marah. Jadi dia bekerja hampir dua minggu terus menerus.
Satu hari, teman Kibo bernama  Bang-Bang si Bangau terbang mendekati dirinya.
"Kibo! panggilnya. Â Â Kenapa kami tidak datang di acara ulang tahung Obing si Kambing?" Â tanya Bang-Bang.
"Aku sudah cape, Bang-Bang. Â Â Aku ngga suka ke cara ulang tahun karena tidak ada yang mau berteman dengan diriku, "keluh si Kibo.
"Beberapa hari yang lalu, aku datang di ulang tahun Vivi si Sapi, Â ech semuanya menjauhiku. Â Tidak ada yang mau mendekatiku, bahkan ada yang langsung pergi saat aku datang menghampiri teman-temanku."
Bang-bang merasa sedih sekali mendengar keluhan si Kibo.
Bang-Bang pun bertanya  kepadanya :  "Kibo, boleh aku bertanya kepadamu?"
"Boleh saja!" jawab Kibo.
"Aku pengin tau apakah kamu sudah mandi ketika kamu pergi ke pesta Vivi , Â sepertinya kamu baru ke terlihat kotor dan bau karena baru ke luar dari kubangan lumpur?" tanya Bang-Bang.
"Ach mana sempat!" Â Aku khan harus cepat-cepat berangkat, tak sempat mandilah, cukup apa adanya, khan baru pulang kerja, yach begitulah, aku benar-benar tak sempat, " jelas Kibo.
"Oh, aku sekarang tau masalahnya!" jelas Bang-Bang.
"Yuk, aku sekarang mau membantumu. Kita akan berangkat bersama ke acara ulang tahun si Obing. Aku percaya tak ada lagi teman-teman yang menjauhi dirimu!"
Kibo pun bertanya dengan heran: "Bagaimana kamu bisa tau aku  tidak dijauhi oleh teman-teman, Bang-Bang?"
Bang-Bang mendekati dan membisiki sesuatu ke telinga Kibo.
Tak lama  kemudian, Kibo sudah muncul dengan sangat wangi, bersih selesai mandi.  Kulitnya sangat mengkilap putih tak berwarna kehitaman lagi.
Bang-Bang pun ikut senang melihat penampilan Kibo.
Dia langsung menghampiri dan mengajaknya : "Yuk sekarang kita berangkat!"
"Siap aku sudah ready!" jawab Kibo dengan gembira.
Keduanya pergi bersama-sama dengan agak cepat karena waktunya sudah hampir terlambat . Â Mereka pergi ke rumah Obing si Kambing. Â
Setibanya di rumah Obing, Â mereka melihat banyak teman-temannya yang sudah hadir.Â
Semua temannya lengkap, Â baik itu si Sapi, si Bebek, si Rusa, si Gajah dan teman-teman lainnya yang juga diundang.
Wah semuanya sedang berkumpul menikmati hidangan yang disiapkan oleh si Obing.
Saat mereka melihat Kibo dan Bang-Bang datang, Â mereka semua terdiam . Â Tampaknya mereka langsung memandang penampilah Kibo. Â Lalu dengan bersorak gembira bertepuk tangan bersama-sama, berseru, "Selamat datang, Kibo dan Bang-Bang!".
Kibo pun sangat terkejut dan tersipu. Â Ia terperanjat dan tak menyangka bahwa teman-temannya akan menyambut dirinya dengan baik sekali.
Bang-Bang pun  mendekati dan berkata kepada Kibo, "Tuh, Kibo, mereka itu semua temanmu sangat menyukai dirimu karena engkau sekarang bersih!"
Kibo pun sadar bahwa dirinya dulu itu kotor dan bau sehingga dia diajuhi oleh teman-temannya. Sekarang dia mau berubah jadi bersih.
Dia tak mau lagi badannya kotor dan bau. Â Sekarang dia sudah berubah, sehabis bekerja di kubangan , dia akan mandi bersih sampai "kinclong".
Bahkan dia sudah sadar diri untuk menerapkan pola hidup bersih itu pangkal sehat. Â Setiap kali selesai bekerja, dia langsung membersihkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H