Dampak bagi pemerintah Bali sendiri juga terasa, mencapai Rp.967 miliar. Pertumbuhan kuartal III di Bali sudah minus 12,28 persen, Sungguh sangat memprihatinkan karena Bali hanya memiliki potensi ekonomi hanya di bidang wisata saja.
Lalu kenapa pemerintah Bali menerapkan peraturan yang berganti-ganti , dulunya memperbolehkan rapid test, sekarang harus swab test berbasis PCR.
(Note: Â pengertian Rapid Antibodi, Swab Antigen & Swab PCR)
Test rapid ada 2 yaitu rapid antigen dan rapid antibody. Rapid yang digunakan di Indonesia adalah rapid antibody.
Rapid antibody adalah kekebalan khusus terhadap mikroorganisme (virus, bakteri) yang sudah terbentuk dan terdeteksi di dalam darah yang dikenal dengan nama imnoglobulin (ig)
Antigen adalah bagian dari tubuh kuman
Swab antigen berarti pemeriksaan apus hidung untuk mencari bagian tubuh kuman termasuk virus.
Swab PCR adalah pemeriksaan apus hidung untuk mendeteksi DNA Virus Covid 19.
Virus 19 memiliki 4 genus yaitu alfacorona, betacorona, gamma corona dan deltacorona. Masing genus memiliki ciri DNA yang berbeda. Jadi Allah tidak pernah menciptakan DNA yang sama walaupun satu genus korona.
Lalu mengapa alasan Pemerintah Bali tiba-tiba mengubah kebijakan yang mendadak itu. Tentunya pertimbangan atau alasan kuatnya adalah untuk mencegah penyebaran dan pengendalian Covid 19 jika terjadi kerumunan pelancong yang tidak bisa dikendalikan.
Dari sini kita belajar bahwa mengalami kerugian sekarang jauh lebih baik ketimbang kerugian jumlah penderita Covid makin bertambah besar (bayangkan seorang penderita covid biaya untuk perawatannya hingga mencapai top up Rp.63,500,000 per harinya).