Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Outlook 2021: Mengapa Milenial Harus Tetap Berinvestasi?

2 Desember 2020   22:03 Diperbarui: 2 Desember 2020   22:05 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin ada yang beranggapan karena Anda bekerja PNS sehingga tak perlu berinvestasi untuk uang pensiun. Perlu diperhitungkan berapa uang pensiun yang akan anda terima pada 20 tahun yang akan datang, apakah masih mencukupi untuk kebutuhan pensiun dengan angka inflasinya. Apalagi kebutuhan lansia itu bukan menurun tapi kadang naik karena banyak biaya kesehatan yang dikeluarkan.

Tetapi ada yang mengatakan bahwa banyak pekerja yang terpaksa diberhentikan dari pekerjaan . Mencari pekerjaan di saat kondisi covid , tak mudah, apalagi harus memaksakan diri untuk menabung.

Memang benar, Anda harus bertahan untuk bisa cari pekerjaan lain. Begitu dapat pekerjaan lagi, maka ANda harus punya  kemampuan menyisihkan untuk kesejahteraan masa depan.

Resesi belum berakhir:

Pada kuartal ketiga ini , pertumbuhan ekonomi masih minus 3,49% , memang ada perbaikan dibandingkan kuartal kedua yang minus 5,32%.  Untuk bisa bertumbuh diperlukan investasi dan konsumsi.   Investasi tidak dimungkinkan karena investor asing yang masuk ke Indonesia tidak bertambah, bahkan turun.

Sementara konsumsi, pemerintah telah menggenjot dengan adanya PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dimana dianggarkan sebesar  695,2 triliun untuk bantuan sosial langsung, bantuan bagi pekerja maupun UMKM.   Serapan dananya baru mencapai 30,9 persen per September 2020.  Artinya untuk mendongkrak kenaikan konsumsi dari kalangan bawah belum bisa tercapai maksimal.

Konsumsi yang diharapkan dari warga tingkat bawah sampai atas itu bisa memutarkan peredaran dana. Tetapi , sayang dari pihak perbankan melihat banyak dana dari warga kalangan menengah ke atas yang masih tersimpan dalam tabungan dan belum dipakai konsumsi.  Pemerintah terus mendorong agar warga kelas menengah atas gunakan dananya untuk konsumsi.

Kebijakan Pemerintah untuk dorong konsumsi  dengan adanya kebijakan BI Rate yang diturunkan terus mencapai 3.75% .   Diharapkan BI Rate turun agar dana yang dikelola oleh perbankan dapat mendongkrak perbankan untuk menyalurkan kredit lebih besar ketimbang  likuidatas tabungan.

Harapan agar pasar modal bergerak melalui sentimen positif dari vaksin yang akan dapat didistribusikan di Indonesia dengan pendistribusian bertahap.

Sayangnya, aktivitas manufaktur , bisnis bidang pariwisata pun belum bisa menggeliat, masih butuh waktu cukup lama untuk bisa kembali pulih seperti sediakala.

Trik dan tips untuk dapat berinvestasi saat dan paska pandemi:

 1. .Menetapkan anggaran bulanan agar memiliki dana untuk pos investasi masa depan. Pengertian investasi masa depan adalah investasi jangka panjang, lebih dari 5 tahun. Saat ini dianjurkan untuk berinvestasi sesuai dengan profil investor, jika Anda seorang yang konservatif maka investasi di sektor obligasi pemerintah (ORI,SBR, ST, SR) dan reksadana terproteksi adalah pilihannya, jika Anda seorang moderat, investasi di sektor reksadana saham jadi pilihan tepat , jika Anda seorang agresif, tentu Anda bisa memilih saham-saham blue chip atau saham berfundamental baik yang sekarang sedang menggeliat untuk bisa rebound.

Ketika Anda sudah menetapkan investasi jangka panjang, tentu Anda punya tujuan perencanan keuangan.   Dalam perencanaan keuangan terdiri dari kebutuhan utama pun harus diperinci secara jelas, pangan, rumah, pendidikan, asuransi/kesehatan, dan investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun