Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perguruan Tinggi Perlu Adaptif terhadap Kesulitan e-Learning

6 September 2020   13:54 Diperbarui: 7 September 2020   10:58 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besarnya APK Indonesia ini disebabkan karena banyaknya anak yang putus sekolah di jenjang menengah masih besar dan anak langsung bekerja selesai pendidikan menengah, bahkan anak putus kuliah.

Persoalan besar adalah bagaimana anak-anak yang masih kuliah daring ini tidak jenuh atau justru menambah APK?

Beberapa alasan dari para mahasiswa yang mengeluh tentang kesulitan kuliah daring ini.

Metode Pembelajaran:

Awalnya pembelajaran tatap muka, dosen akan menggunakan beberapa multimedia untuk menyampaikan materi.   Bentuknya bermacam-macam, mulai dari bentuk video, power point, youtube sampai lembaran file yang berisi materi dan tugas.

Namun, sulitnya adalah pemberian materi yang disusun dalam file online itu tidak disertakan instruksi yang jelas. Bagi mereka yang punya gaya belajar auditori pun ikut resah karena tak memahami sepenuhnya apa maksud dari instruksi pemberian tugas itu.  Banyak waktu yang digunakan untuk mencari tahu.

Ketika ada survey yang dilakukan oleh Tim Litbang Program, menunjukkan 86% mahasiswa kurang memahami saat diskusi dalam kuliah online.    Hal ini rentan terjadi kesalah-pahaman baik antara dosen dengan mahasiswa.

Materi yang disampaikan bukan pas jam kuliah saja, tetapi di luar jam kuliah atau jam belajar dikirim.   Mahasiswa sulit menentukan, membagi waktu untuk belajar.   Saat libur dan tanggal merah pun jadi waktu belajar, bahkan belajar di saat libur terjadi.

Pembagian waktu antara kuliah online dengan tugas-tugas yang lain jadi berantakan dan tidak bisa diatur sedemikian rupa.  

Apalagi jika menghadapi kuliah praktek yang seharusnya dilakukan dalam laboratorium, tetapi hanya melihat dari daring saja, sulit sekali membayangkannya.  Jadilah perlu visualisasi super besar dan focus yang sangat dalam untuk bisa melakukannya.

Jaringan internet:

Tidak semua mahasiswa tinggal bersama orangtuanya. Saat kuliah mulai daring, memang sebagian besar mahasiswa luar kota pulang kampung. Tapi yang di kota asal atau kampung halamannya, tidak semuanya punya wifi atau koneksi internet yang kuat.

Pembelajaran online itu butuh jaringan internet yang lancar dan kuat.   Jika tidak pasti proses belajarnya akan terganggu. Untuk dapat jaringan lancar dan kuat perlu kuota internet yang cukup dan provider yang mumpuni.

Nach, bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu hal ini jadi masalahnya.

Tugas yang Menumpuk:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun