Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bijak Kurangi "Phubbing" Demi Lancarnya Komunikasi

20 Agustus 2020   17:13 Diperbarui: 20 Agustus 2020   17:11 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun perilaku "phubbing" dianggap sepele, namun penelitian menunjukkan bahwa "phubbing" dapat mengurangi atau menurunkan kualitas relasi sekaligus kesehatan mental kita.

Pembicaraan singkat dan membalas dengan singkat itu bukan ketrampilan komunikasi.  Ketrampilan komunikasi yang baik dan efektif adalah kita dapat bertukar informasi, ide, menghasilkan perubahan sikap yang terjalin dengan adanya pemberi pesan dengan penerima pesan. 

Dalam komunikasi itu berbicara efektif , penuh motivasi, dan perhatian, menggunakan indera kita  sehingga lawan bicara dapat respon dengan baik pula.

Bagaimana mengatasi "Phubbing"?

Saya sendiri tak bisa menjamin apakah kelekatan terhadap ponsel dapat dikurangi atau tidak.  Tetapi tetap berharap bahwa tantangan 7 hari detoks notifikasi ini jadi solusinya.

  • Pada hari pertama anda mulai unfollow akun orang yang tidak berkaitan atau relevan dengan Anda. Unsubscribe surel-surel yang tidak diinginkan.  Hapus aplikasi yang tidak digunakan.
  • Pada hari kedua, Anda menonaktifkan "Push Notification".
  • Pada hari ketiga, Anda harus berani melespaskan keinginan untuk mengecek ponsel begitu bangun tidur.
  • Pada hari keempat, jauhkan diri dari tempat mengisi ulang daya ponsel. Hindari bermain ponsel sebelum tidur.
  • Pada hari kelima, stop untuk membuka media sosial.
  • Pada hari keenam, pergi makan atau tempat lain tanpa membawa ponsel.
  • Pada hari ketujuh, mematikan ponsel seharian.

Tantangannya berat, bukan?  Jika ada kemauan, tentu bisa.  Tinggal kita memilih apakah kita mau atau tidak. Semua berpulang kepada keinginan dan kemauan untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun