Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bijak Kurangi "Phubbing" Demi Lancarnya Komunikasi

20 Agustus 2020   17:13 Diperbarui: 20 Agustus 2020   17:11 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika saya sedang  berbicara lancar dengan anak saya. Tanpa mengatakan suatu apa pun, tiba-tiba, dia mengalihkan mukanya dengan gadget/ponselnya dan membaca sesuatu di ponsel. Bagi saya, hal ini kurang beretika karena tanpa permisi, seolah-olah pembicaraan saya dan anak itu dianggap tak penting.  Lebih penting berita yang ada dalam gadget, padahal belum tentu berita itu penting.

Itulah yang disebut dengan "Phubbing".  Sebaliknya, apabila saya berbicara dengan teman secara tatap muka, tanpa mengatakan apa-apa, saya langsung ambil gadget saya dan menatap dan membalas berita yang ada dalam gadget.  

Jelas sekali bahwa relasi tatap muka yang begitu penting sekali, seolah diabaikan oleh lawan bicara hanya masalah keterikatan dengan gadget dan terus terfokus oleh gadget.

Kebiasaan "phubbing"  itu telah diidentifikasi oleh survei di Amerika Serikat yang menemukan bahwa 17 persen orang melakukan "phubbing" setidaknya 4 kali sehari.  Dari survei itu diketahui bahwa 32 persen responden merasa setidaknya 2 atau 3 kali sehari diabaikan oleh lawan bicara mereka , karena mereka selalu terfokus pada ponselnya.

Mengapa kebiasaan "phubbing" itu terjadi?

Orang yang lekat sekali dengan gadget dan tidak mampu membedakan mana yang lebih penting antara bicara atau komunikasi verbal tatap muka dengan komunikasi lewat gadget.

Fokus terhadap gadget yang tak pernah berhenti  (totalitas keterikatan ) dari pagi hari, siang, hingga malam membuat seseorang jadi candu pada gadget dan fokusnya hanya satu saja.

Adanya notifikasi di gadget, jadi bagian yang tak lepas dari "Phubbing".  Sibuk dan khawatir tidka bisa lepas dari ponsel. Khawatir akan melewatkan telepon.  Kurang yakin atau tidak merasa nyaman jika belum update media sosial. 

Padahal komunikasi itu bukan sekedar di gadget, ada komunikasi tatap muka yang juga sangat penting. Ketika kita bicara tatap muka , kita mampu melihat gestur tubuh lawan bicara sehingga pembicaraan lebih lancar . 

Pembicaraan tatap muka lebih mudah dipahami oleh lawan bicara ketika respon yang didapatkan berbeda dengan apa yang diharapkan.

Bahkan, saya pernah mengalami bahwa dengan bicara secara tatap muka itu jauh lebih efektif karena dapat menyelesaikan masalah pelik ketika kita bicara dengan efektif, menyampaikan dengan emosi, lugas, dan harapan yang dimengerti lawan bicara.

Dampak "Phubbing"

Saat orang sedang berbicara dengan orang lain, pada saat yang sama kamu juga melirik ponselmu , melihat ada apa di Instagram, atau membuat balasan kepada orang yang ada di Whatsapplication.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun