Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Bersih-bersih Jelang Lebaran

19 Mei 2020   13:49 Diperbarui: 19 Mei 2020   14:00 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Balimau Sumber: MetroJambi

Bersih diri sebelum Ramadan menjadi satu budaya dan tradisi .  Saya membaca dari sudut /perspektif agama Islam.  Bersih diri fisik itu adalah mandi.  Mandi besar yang diwajibkan atau disunahkan.  Dengan berbagai aturan untuk bisa bersih diri itu dilakukan sebelum Ramadan tiba.    Makna untuk bersih diri ini, bukan sekedar bersih fisik, tapi jiwa dan rohani pun perlu bersih.

Kali ini saya ingin menuliskan tradisi budaya "bersih diri" di beberapa daerah di Indonesia.

Tradisi Mandi Pangir atau Marpangir:

Goodnews.Indonesia.com
Goodnews.Indonesia.com
Warga kabupaten Asahan, Sumatera Utara mengenal tradisi pangir atau marpangir ini dilakukan puluhan tahun lalu.   Dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadan, umat Muslim Asahan melakukan tradisi pangir.

Pangir adalah daun pandan wangi, serai, daun kalkausar dan beberapa daun lainnya.   Daun pangir ini dibeli dari pedagang di pasar tradisional dengan harga per paket sekitar Rp.2 ribu.  Setelah membeli pangir, anak dan orang dewasa diwajibkan mandi pangir sehari sebelum melaksanakan ibadah puasa.   Mereka meyakini bahwa dengan membersihkan tubuh dengan pangir, maka ibadahnya pun akan diterima.

Walaupun tradisi yang berasal dari Melayu ini sudah dilakukan beberapa tahun , tetapi menurut Ani seorang pedagang pangir mengatakan tahun ini penjualan pangir turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.  Hal ini disebabkan karena ekonomi masyarakat Asahan yang sedang merosot.

 Tradisi Belangekhan atau Belangiran :

facebook.com/InfoLampungTerkini
facebook.com/InfoLampungTerkini
Asal kata Belangekhan dari kata langir yang berarti mandi.   Belangekhan yang memiliki padanan padusan dalam Bahasa Jawa, atau belimau dalam Bahasa Sumatera.  Tujuan tradisi ini untuk pembersihan badan dan pikiran.  Tradisi ini berasal dari Lampung  di Sungai Akar, Bandung Lampung.

Ada makna yang dalam mengenai  mandi di sini,  yaitu  mandi suci yang berfungsi untuk hilangkan sial atau bala dan tepatnya untuk penyembuhan.   Air yang digunakan untuk belangekhan diambil dari tujuh sungai atau tujuh sumur tua.   Air tersebut biasanya disimpan dalam kibuk/kendi tanah liat.

Bukan hanya kendi saja, tetapi ada perlengkapan lain seperti kembang aneka rupa, daun pandang dan setanggi.

Persiapan dilakukan sehari sebelum upacara.   Tugas  para pemuda untuk mengumpulkan aneka keperluan belangekhan , lalu tugas para pemudi adalah merangkai bunga itu menjadi satu rangkaian bunga yang indah pada malam hari.

Keesokan harinya, benda-benda itu diserahkan kepada tetua untuk didoakan. Setelah selesai didoakan, semua perangkat itu dituangkan bersama di tempat yang akan digunakan untuk mandi besar secara beramai-ramai.

Diharapkan dengan pembersihan diri itu bukan hanya berupa fisiknya /badaniah saja, tetapi juga lahiriah .  Bersih dari dengki, sombong, iri dan dendam kepada orang yang pernah menyakiti , melakukan hal yang tidak baik kepada kita.

Tradisi Mandi Balimau :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun