Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aku, Pengamat Euforia Idul Fitri yang Sibuk

24 Mei 2020   12:20 Diperbarui: 24 Mei 2020   12:11 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, iya Bu!" katanya.

Tak lama kemudian saya lihat dia bawa bungkusan dari pasar. Saya sudah mengintip apa yang dibelinya, ada sepatu untuk anaknya  dan sarung bagi si Mbah. 

2 minggu jelang Lebaran, pembantu sudah minta izin pulang kampung.  Saya bilang , hati-hati yach, tidak usah ngebut dan selalu banyak istirahat, jangan sampai ngantuk.  

Rasanya nasehat saya terlalu banyak. Senyumannya sungguh penuh arti.  Saya paham benar sebagai orangtua selalu mengkhawatirkan banyak hal

3 minggu selesai Lebaran barulah pembantu balik dari mudik. Tapi yang ngga disangka-sangka itu oleh-olehnya begitu banyak. Kacang panjang dan gula aren.  Kacang panjang yang masih sangat "fresh" dari panen di kampung di bawa ke kota buat oleh-oleh. 

Juga gula aren itu dari hasil metik pohon aren dan diolah di kampungnya.  Sehari-hari ibu dan ayah pembantu saya itu adalah petani yang punya ladang cukup produktif. Wah saya terharu banget dibawakan oleh-oleh dari kampung yang memang sangat saya sukai untuk  dimasak.

*****

Idul Fitri tahun lalu saya jadi pengamat Lebaran yang setia memantau lebaran teman-teman saya.   Terus terang, saya tak suka ke tempat di luar kota berdesakan orang banyak.  Lebih baik menikmati Lebaran tenang di rumah, tapi saya merasakan sensansi euphoria dari teman-teman yang akan dan sedang mudik. 

Saya chat kepada teman-teman, apakah mereka sudah memiliki tiket kereta/pesawat untuk mudik.  Sebagian besar menjawab bahwa mereka tidak berminat beli tiket pesawat atau kereta api.

Saya agak terheran-heran mendengar jawabannya.  

"Loh, daripada kalian bermacet ria berkilo meter ngantri di toll dan dimana saja sampai di tempat mudik pun masih ngantri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun