Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Pahlawan Masa Kini

10 November 2019   18:35 Diperbarui: 11 November 2019   00:58 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah menonton Privae War? Cerita kehidupan nyata dari seorang wartawati, Marie Colvin, meliput ganasnya medan peperangan. Tidak hanya sebagai pejuang penulis peperangan yang tak kenal takut, dia juga memberikan fakta-fakta kebenaran terhadap orang yang lemah dan terjebak dalam perang. 

Sayang, nasib Marie Colvin yang matanya sudah tinggal satu akibat terkena peluru perang, itu harus bernasib tragis. Walaupun biasanya dia bisa lolos dari tembakan tentara, kali itu nasibnya sungguh malang , peluru itu telah menghilangkan nyawanya.

Bekerja untuk Kepentingan orang lain
Selain wartawan, ada beberapa profesi yang patut kita acungi jempol dan kita bisa anggap sebagai pahlawan. Mereka itu adalah para petani, pejuang lingkungan hidup , pejuang yang menyelamatkan rakyat dari penindasan.

Contohnya, Loir Botor Dingit, penerima Goldman Environmental Prize 1997. Dia seorang petani rotan Daya Berntian, Kalimatan Timur. Loir Botor memperjuangkan hak-hak dasar yang dilanggar oleh korporasi kayu perusak hutan adat. Dia terus menggalang dan menggerangkan adata Dayak Bentian untukt idak menyerah kepada kekuasaan dan minta petisi kepada Pemerintah Indonesia tentang penerbitan sertifikat kepemilikan tanah untuk wilayah hutand adat.

Dengan beraninya dia mempimpin masyarat adat Dayak Bentian bertemu dengan Kementrian Transmigrasi untuk mengeluarkan pernyataan publik menghormati hak suku bangsa Kalimatan. Akhirnya, ia diakui sebagai Ketua Dewan Adat Dayak Bentian, dan daerahnya dijadikan proyek percontohan pengelolaan 10.000 hektar hutan.

Semoga masih banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang terus bekerja untuk kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun