Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

DBA: Selamatkan Bumi dan Kesehatan dengan Daur Ulang Botol Minum

27 Juli 2019   08:41 Diperbarui: 8 Agustus 2019   19:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah plastik diperkirakan 9% telah didaur ulang , dan diperkirakan 12% telah dibakar.   Sisanya tentu dibuang ke pembuangan sampah . Dari pembuangan sampah, sebagian besar akan dikonsumsi oleh burung laut dan sebagian besar yang lain akan masuk ke lautan dan akan dikonsumsi oleh binatang yang berada di laut.   

Hampir sebagian besar binatang  yang makan sampah plastik akan mati. Demikian juga yang berada di landfill atau tempat pembuangan sampah akan merusak lingkungan hidup.

Sampah plastik terdiri botol plastik dan plastik-plastik yang lainnya.    Setiap kali kita membeli barang baik itu di supermarket atau di pasar tradisional, selalu dibungkus dengan plastik. Lalu plastik itu kita bawa pulang dan digunakan untuk memungkus sampah-sampah makanan dan lainnya.

Salah satu produsen terbesar minuman kemasan atau galon adalah  Danone, dibawah perusahaan, PT. Tirta Kencana,  atau yang dikenal dengan sebutan Danone AQUA sebagai produk yang terkenal.    

Menyadari tanggung jawabnya sebagai produsen minuman yang menggunakan kemasan plastik, maka Danone Aqua pun sudah menggalakan dan mengkampanyekan Daur Ulang Sampah Plastik.

info.bali.com
info.bali.com
Pada tahun 1993 Danone Aqua ini sudah menyadari botol-botol yang digunakan oleh konsumen itu biasanya  akan langsung dibuang oleh konsumen tanpa bisa dilakukan daur ulang. Oleh karena itu bentuk tanggung jawab dari Danone telah melakukan inovasi  dan inisiatif  AQUA PEDULI (Pengelolaan Daur Ulang Limbah Plastik) .    

Model Social business daur ulang ini dikembangkan di Aceh,Bandung, Tohpati, dan Lepang di Bali, Pasuruan dan Tangerang Selatan dengan bentuk RBU. Di Bali ada dua RBU dan telah diserahhterimakan dan dikembangkan lebih lanjut ke Bali PET pada tahun 2013.  

Kegiatan PET di Bali itu melibatkan masyarakat pemulung , TPST3R (Tempat Pembungan Sementara Terpadu  Reuse,Reduce dan Recyle) dan bank sampah untuk diolah menjadi flake.   

Mereka juga membangun fasilitas klinik kesehatan   dimana pemulung, dan masyarakat sekitar dapat berobat gratis dan mendapatkan akses BPJS.

Kapasitas RBU mencapai 6000 ton dan mempekerjakan 80 orang pemulung dan masyarakat sekitar.     Selain di Bali,  Danone Aqua juga menjalin kerja sama dengan PT. Namasindo Plas untuk mengembangkan RBU di Bandung dengan kapasias lebih 6000 ton /per tahun. Kini,  dalam bisnis Daur Ulang telah menggunakan teknologi yang dapat menggubah botol bekas kemasan itu menjadi botol daur ulang baru .

Cara  pengelolaan bisnis daur ulang ini awalnya adalah mengumpulkan semua botol bekas  oleh pemulung atau siapa saja yang mau ikut berpartisipasi  dan menyerahkan ke Unit Bisnis Daur Ulang.  Lalu botol itu dipilah-pilah, dicuci dan dimasukkan ke karung.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun