Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadikan Titik Nadir Sebagai Pembangkit Fondasi

14 Juli 2019   21:15 Diperbarui: 14 Juli 2019   21:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang berada dalam titik nadir , perlu mengomunikasikan masalahnya dengan siapa saja yang dianggapnya dekat. Misalnya dengan teman dekat, orangtua, atau dengan ahli seperti psikolog .  Setiap permasalahan selalu ada jalan keluarnya.   Analogi yang dapat dicontoh adalah sebuah gembok itu pasti ada kuncinya.  Ketika kita punya kunci itu maka masalah yang dihadapi tentu ada solusinya.

FOKUS PADA MASA DEPAN

Masalah yang lalu itu harus sudah dikubur . Sekarang saatnya fokus pada masa depan yang harus kita songsong dengan harapan . Selama masih ada harapan, maka masih ada perubahan hidup yang dapat dicapai.  Harapan akan menimbulkan kekuatan untuk melakukan hal-hal baru.  Jangan fokus pada masalah lalu, tetap fokus pada masa depan.

LAKUKAN PERUBAHAN

Ada action plan yang perlu diperbuat.  Buatlah langkah nyata dalam bentuk pikiran, perasaan dan tindakan nyata.   Setiap langkah dipenuhi dengan sikap yang positif dan berjiwa besar bahwa saya akan lakukan dengan sekuat tenaga .  Tanpa perubahan tidak ada hasil yang kita peroleh, kita akan berada di tahap nol terus. 

DEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN

Setiap usaha atau rencana manusia selalu didoakan kepada Tuhan.  Hanya Tuhan saja yang mengabulkan doa-doa kita .  Ada pepatah yang sangat terkenal "ORAT et LABORA" , bekerja dan berdoalah.  

Mempercayakan diri atas rencana kepada Tuhan karena DIAlah pencipta kita.  Semua usaha yang diridhoi oleh Tuhan, pasti akan berhasil.

Bagaimana membangkitkan psikis kita?

Hikmah dari suatu titik nadir adalah kita tetap berharga di mata Tuhan.  Seberapa hancur kita , apabila orang lain atau teman, sahabat, meninggalkan kita karena perubahan sosial ekonomi dari orang kaya jadi miskin,  kita tetap berharga di depan mata Tuhan.

Kehancuran bukan akhir segalanya, tetapi awal dari pembaharuan yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun