Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Jean Dominique Bauby", Terjebak dalam Penjara Tubuh, Kerdipan Mata untuk Tetap Jadi Penulis

6 Juli 2019   15:42 Diperbarui: 6 Juli 2019   21:44 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya, buku yang berjudul "The Diving Bell and Butterfuly"  itu selesai diterbitkan di Perancis pada 6 Maret 1967.   Sambutan dari para  kritikus atas terbitnya buku itu sangat besar sekali.   Bahkan buku itu sampai terjual habis sebanyak 25.000 ekslampar saat diluncurkan.   

Konten atau isi buku itu menceriterakan secara rinci bagaimana rasa kesepian yang dialami oleh Jean, semangatnya yang tangguh di saat yang sangat sulit ketika dia tak mampu berbuat apa-apa tapi otaknya tetap ingin berpikir terus.

Ternyata Jean tak berhenti berkarya dalam buku saja, dia juga punya keinginan dan minta agar ada yang membantunya untuk mendirikan sebuah asosiasi bagi para korban "locked-in syndrome" seperti yang dialaminya.  Belum sempat menikmati keberhasilan dari peluncuran bukunya, tepat 3 hari setelah peluruncuran bukunya Jean menutup mata untuk selama-lamanya.

Julian Schnabel , selaku Sutradara film "The Diving Bell and the Butterfly" mengakui bahwa dia terinspirasi untuk memfilmkan biographi kehidupan Jean karena hidupnya itu memiliki suatu keajaban dan ketangguhan yang tidak pernah  bisa terpikirkan

Ketika film ini mendapatkan penghargaan, Schnabel mengatakan secara takjub, bahwa dia harus masuk dalam dunia Jean dulu untuk bisa memahami apa yang dipikirkannya .  Perkataan Jean yang tak pernah terucap tapi terlihat dalam semangatnya itu bahwa ia tak ingin masuk dalam jurang keterpurukan yang lebih dalam karena masih ada imajinasi dan ingatannya yang tak bisa dilepaskannya.  Kedua hal inilah yang tak pernah lumpuh bersama dengan mata kirinya.

Hikmah bagi ktia semua sebagai penulis yang punya panca indera lengkap dan punya kemampuan untuk baca dan menulis dalam kondisi yang sangat normal, seringkali motivasi kita sering luntur hanya karena hal-hal yang sepele, malas, mental block, atau tidak ada inisiatif atau tidak ada hadiah besar atau kurangnya melihat kekuataan fisik dibandingkan dengan kelumpuhan fisik yang diderita oleh Jean.

Jean dengan kelemahannya mampu membuktikan bahwa dia masih produktif hingga akhir hayatnya.  Selalu percaya diri dengan kelebihan di balik kelemahan yang ada pada diri kita masing-masing .

Satu kutipan yang sangat menguatkan hati kita semua adalah "Untuk Merayakan Kehidupan, Lakukan suatu kebaikan bagi orang lain" --Jean Dominique Bauby

Sumber:

1Sally Weale. (2008). The Reality behind the Diving Bell and the Butterfly. 

2James Kirkup. (1997). Obituary: Jean-Dominique Bauby.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun