Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melayani Kesehatan dengan Sepenuh Hati untuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat

12 Desember 2018   17:30 Diperbarui: 16 Desember 2018   15:28 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ambil Nomer Antrian 1 di Counter. Sumber: Dok Pri

Saya coba bertemu dengan beberapa pasien , Ibu Ratih dan Ibu Anik  yang kebetulan berobat di RS Soejoto.   Ibu Ratih telah dirujuk oleh Tingkat Pertama 1 minggu sebelumnya untuk mendaftar ke tingkat Dua di RS Soejoto. 

Ambil Nomer Antrian 1 di Counter. Sumber: Dok Pri
Ambil Nomer Antrian 1 di Counter. Sumber: Dok Pri
Seminggu kemudian, Ibu Ratih , pagi pagi harus ambil nomer berdasarkan kedatangan.   Setelah mendapat nomer dan menunggu di bagian pendaftaran,  ada 6 loket yang melayani berdasarkan kategori dari sakit ( tulang, mata, jantung, penyakit dalam, syaraf dan gigi).

Dipanggil di Loket untuk ambil antrian ke Poliklinik. Sumber: Dok Pri
Dipanggil di Loket untuk ambil antrian ke Poliklinik. Sumber: Dok Pri
Berdasarkan atas nomer maka akan dipanggil di counter pendaftaran.  Dipanggilah pasien untuk menyerahkan surat rujukan, bpjs dan copy ktp.    Lalu diberikan nomer antrian untuk mendaftar di bagian poliknik untuk bertemu dengan dokter.  

Saat ini jumlah pasien untuk masing-masing kategori penyakit dibatasi , misalnya sehari 20 pasien.

Dengan adanya pembatasan ini pasien akan cepat terlayani bertemu dan berkonsultasi langsung ke dokter.

Tempat Poliklinik RS Suyoto Sumber: Dok pri
Tempat Poliklinik RS Suyoto Sumber: Dok pri
Otomatis  "time frame" atau lamanya waktu bagi pasien menunggu makin cepat. Time frame service indicator menunjukkan  berapa lama pasien harus menunggu.  Contohnya ada seorang ibu yang rajin sudah ambil antrian pukul 6 pagi , akan selesai pengobatan sekitar jam 10.00 , artinya  waktu terlama untuk menunggu hanya 4 jam jika ibu tidak mau mondar mandir dari ambil antrean nomer atau hanya  menunggu 1 jam jika ibu mau datang kembali saat dokter datang jam 9.00.

Kamar Dokter Mata Poliklinik dengan Tata Syarat. Sumber; Dok pri
Kamar Dokter Mata Poliklinik dengan Tata Syarat. Sumber; Dok pri
 

Berbincang dengan Ibu Anik Syahrul sunggung menyenangkan.  Beliau ada penderita diabetes tipe 2 sejak beliau bekerja sebagai PNS di Kementrian Pekerjaan Umum.   Dulunya beliau memiliki Askes sebagai jaminan kesehatan.  Namun, setelah pensiun dengan perubahan dari ASKES menjadi BPJS Kesehatan, beliau pun menggunakan BPJS Kesehatan.

Baginya, dulu beliau merasakan kemudahan pelayanan dengan ASKES, tetapi beliau tak pernah mengeluh dan merasakan atas banyak perubahan saat di Fasilitas Kesehatan Pertama  , Puskesmas Pesanggrahan, dimana dia harus menemui dokter spesialis, maka ada surat rujukan untuk ke Rumah Sakit  Polisi Pasar Jumat.   Dengan rajinnya, beliau sudah berangkat dari rumah jam 6.00 dan sampai di Rumah sakit jam 6.30 dan langsung mendaftar mendapatkan nomer 5 untuk ke poliklinik dokter spesialis penyakit dalam.    Selama menunggu, beliau sudah check darah dan kencing .    Menurut beliau,   semua pendaftaran di RSUD di Jakarta sudah dilakukan secara online dan sangat disiplin.   Jam 9.15, dokter sudah datang.  Pukul 10.00 pagi beliau sudah selesai diperiksa oleh dokter spesialis dan resep obat pun sudah dikirim ke bagian apotik secara online.   Menunggu di apotik ini agak lama berhubung semua pasien di bagian poliklinik mengambil obat.  Untuk appointment tiga bulan selanjutnya, sudah dicatat oleh Petugas BPJS di RSUD sehingga Ibu Anik tinggal mengurus surat rujukan saja di Tingkat Pertama.

Dengan keteraturan dan disiplin, Ibu Anik Syarul penderita diabetes ini telah menjalani rutinitas pengecekan dan melakukan diet sesuai dengan anjuran dokter selama hampir 15 tahun.  Tiap kali ke dokter hasilnya cukup bagus kesehatannya .  Diabetes tidak pernah tinggi sekali.   Beliau pernah diundang oleh Ikatan Dokter Indonesia sebagai pasien diabetes yang terbaik dan dijadikan role model ketika para dokter ini mengadakan sosialisasi kepada para penyandang diabetes.  Pesan penting dari Ibu Anik untuk menutup pembicaraan siang itu,  jadilah pasien yang sabar, disiplin, dan taat kepada prosedur , niscaya kita akan berdamai dengan penyakit kronis yang kita derita, juga kita akan terhindar dari serangan penyakit kronis karena rajin kontrol.

Kualitas pelayanan yang baik pasti berdampak kepada kesehatan masyarakat, modal utama kita untuk membangun bangsa.   Melayani dengan hati yang sangat baik demi kesehatan pribadi maupun masyarakat secara umum demi membangun kesehatan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun