Saya coba bertemu dengan beberapa pasien , Ibu Ratih dan Ibu Anik  yang kebetulan berobat di RS Soejoto.  Ibu Ratih telah dirujuk oleh Tingkat Pertama 1 minggu sebelumnya untuk mendaftar ke tingkat Dua di RS Soejoto.Â
Saat ini jumlah pasien untuk masing-masing kategori penyakit dibatasi , misalnya sehari 20 pasien.
Dengan adanya pembatasan ini pasien akan cepat terlayani bertemu dan berkonsultasi langsung ke dokter.
Berbincang dengan Ibu Anik Syahrul sunggung menyenangkan. Â Beliau ada penderita diabetes tipe 2 sejak beliau bekerja sebagai PNS di Kementrian Pekerjaan Umum. Â Dulunya beliau memiliki Askes sebagai jaminan kesehatan. Â Namun, setelah pensiun dengan perubahan dari ASKES menjadi BPJS Kesehatan, beliau pun menggunakan BPJS Kesehatan.
Baginya, dulu beliau merasakan kemudahan pelayanan dengan ASKES, tetapi beliau tak pernah mengeluh dan merasakan atas banyak perubahan saat di Fasilitas Kesehatan Pertama  , Puskesmas Pesanggrahan, dimana dia harus menemui dokter spesialis, maka ada surat rujukan untuk ke Rumah Sakit  Polisi Pasar Jumat.  Dengan rajinnya, beliau sudah berangkat dari rumah jam 6.00 dan sampai di Rumah sakit jam 6.30 dan langsung mendaftar mendapatkan nomer 5 untuk ke poliklinik dokter spesialis penyakit dalam.   Selama menunggu, beliau sudah check darah dan kencing .   Menurut beliau,  semua pendaftaran di RSUD di Jakarta sudah dilakukan secara online dan sangat disiplin.  Jam 9.15, dokter sudah datang.  Pukul 10.00 pagi beliau sudah selesai diperiksa oleh dokter spesialis dan resep obat pun sudah dikirim ke bagian apotik secara online.  Menunggu di apotik ini agak lama berhubung semua pasien di bagian poliklinik mengambil obat.  Untuk appointment tiga bulan selanjutnya, sudah dicatat oleh Petugas BPJS di RSUD sehingga Ibu Anik tinggal mengurus surat rujukan saja di Tingkat Pertama.
Dengan keteraturan dan disiplin, Ibu Anik Syarul penderita diabetes ini telah menjalani rutinitas pengecekan dan melakukan diet sesuai dengan anjuran dokter selama hampir 15 tahun. Â Tiap kali ke dokter hasilnya cukup bagus kesehatannya . Â Diabetes tidak pernah tinggi sekali. Â Beliau pernah diundang oleh Ikatan Dokter Indonesia sebagai pasien diabetes yang terbaik dan dijadikan role model ketika para dokter ini mengadakan sosialisasi kepada para penyandang diabetes. Â Pesan penting dari Ibu Anik untuk menutup pembicaraan siang itu, Â jadilah pasien yang sabar, disiplin, dan taat kepada prosedur , niscaya kita akan berdamai dengan penyakit kronis yang kita derita, juga kita akan terhindar dari serangan penyakit kronis karena rajin kontrol.
Kualitas pelayanan yang baik pasti berdampak kepada kesehatan masyarakat, modal utama kita untuk membangun bangsa. Â Melayani dengan hati yang sangat baik demi kesehatan pribadi maupun masyarakat secara umum demi membangun kesehatan bangsa Indonesia.