Dengan adanya CCtV itu , petugas terus menelusuri bagaimana pemuda itu bisa masuk, bisa keluar dengan mobilnya. Ternyata dia adalah seorang anak berinisial DV (15). Seorang pelajar SMP, hanya mencuri koper di bagasi Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta. Di sana, DV telah lima kali beraksi sejak Juli 2017.
Ketika polisi sudah sampai di rumahnya terlihatlah berjejeran koper-koper yang pernah diambilnya. Motivasi sedang digali oleh politisi. Tampaknya pencurian itu dilakukan karena kegemarannya mengkoleksi koper-koper.
Bagaimana tindak lanjut dari aparat Bandara?
Melihat kejahatan yang sangat mudah sekali dilakukan oleh seorang anak yang baru berusia 15 tahun, jika hal ini dibiarkan saja tanpa pencegahan, maka hal ini bisa saja ditiru oleh mereka yang ingin melakukannya.
Keamanan dari pengambilan bagasi harus diperketat dengan menempatkan beberapa petugas yang mencocokkan antara stiker di bagasi dengan stiker yang dibawa oleh penumpang.
Jika penumpang yang datang begitu banyak karena kemungkin kedatangan beberapa maskapai penerbangan sekaligus, maka digunakan sistem teknologi untuk scanning dari sticker yang dibawa penumpang itu sesuai dengan catatan yang ada dalam sistem (terintegrasi dan terkoneksi.
Semoga kejadian tidak terulang kembali dan keamanan untuk koper penumpang terjamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H