Kedatangan para tamu ini menjadi momen penting bagi masyarakat desa Ngawenomobo untuk menambah pundi-pundi uang nya dengan menjual berbagai makanan olahan daun kelor seperti dodol, brem hingga minya.Â
Bukan hanya makanan, tapi juga pupuk dan pakan ternak pun tidak luput dibuat dari daun kelor.  Manfaat daun kelor yang tak pernah terpikirkan itu ternyata membawa  keberuntungan.  Ketika salah satu warga bernama Suyanto , mengaku saat panen itu dia berhasil membuat dodols sekitar 6-10 kilogram. Dodol itu selain untuk konsumsi sendiir juga dijual di pasar tradisional maupun pemasaran online.  Penghasilannya sudah sangat besar yitu Rp.600.000.
Nilai ekonomi daun kelor memang benar sangat besar.  Warga mendapat kesehatan, tapi juga mendapat penghasilan lebih besar dari mengolah biji kelor  menjadi minyak.  Harga minyak kelor sekitar Rp.2.5 juta per liter. Pembelinya datang sendiri karena dijual dengan cara online.
Perubahan drastis terjadi di desa karena adanya penemuan kelor yang mampu mengubah wajah sebuah desa yang dulunya miskin dan tidak sehat menjadi desa yang warganya sehat dan memiliki penghasilan yang mencukupi untuk kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H