Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Kuliner dan Blusukan di Kampung Pecinan Tua, Tangerang

12 Februari 2018   16:31 Diperbarui: 12 Februari 2018   17:26 2698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Benteng Heritage. Sumber Foto: Pribadi

Di dalam kelenteng, kami masuk ke dalam, kami mendapatkan sebuah vihara Paddumutara. Tempatnya bersih, tenang, dan ada beberapa umat Buddha sedang bersemedi dengan cara berjalan terus tanpa henti. Memfokuskan diri tanpa terganggu dengan kondisi sekitarnya.

Es Campur. Sumber foto: Pribadi
Es Campur. Sumber foto: Pribadi
Berlanjut, kami mampir di seberang ada es campur yang berwarna merah dan bentuknya seperti kerucut. Harganya tidak mahal, Rp10,000 , untuk menghilangkan rasa haus karena teriknya matahari.

Di samping dari es itu ada sebuah kafe kopi yang disebut Roemboer, berbagai macam kopi yang sudah digiling, tinggal diorder.

Kami berjalan melewati pasar yang baunya agak kurang menyenangkan, ikan, ayam dan genangan air dari penyucian ayam itu. Setelah melewatinya, kami berhenti di sebuah rumah yang disebut dengan Museum Benteng Heritage. Museum Benteng Heritage adalah museum yang penuh dengan cerita dari mulai pakaian, rumah, tradisi, pekerjaan dari warga China Benteng di Tangerang.

Museum Benteng Heritage. Sumber Foto: Pribadi
Museum Benteng Heritage. Sumber Foto: Pribadi
Di situ berlangsung diskusi antara International Non-Government Organization (INGO) dan Asian Development Bank (ADB). Pemerintah Kota Tangerang melakukan diskusi dengan INGO dan ADB seputar masalah kesejahteraan dan juga pembangunan masyarakat.

Berakhirlah kunjungan blusukan kami di Kota Lama Tangerang. Puas dengan kuliner dan melihat peninggalan kuno yang menjadi Heritage China, warga Cina Banteng, Tangerang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun