"Travelling" sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat urban saat ini. Orientasinya untuk berlibur atau  "travelling" adalah untuk menghilangkan kejenuhan, kerutinan dari tugas-tugas kuliah, pekerjaan, sekolah.  Dengan travelling diharapkan sekembalinya berlibur , pikiran, badan,jiwa  jadi segar, semangat, dan fresh kembali.
Apalagi jika ada libur panjang atau libur long week end dimana semua orang bisa berlibur bersama sekeluarga.  Pertengahan bulan Desember adalah libur anak sekolah.  Diikuti dengan  liburan kerja/liburan massal bagi mereka yang bekerja. Kesempatan yang sangat istimewa ini  dimanfaatkan oleh seluruh keluarga untuk travelling atau berlibur. Semua orang berbondong-bondong untuk menghabiskan liburannya dengan "travelling".
Mencari informasi tentang "traveling" ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi , keindahan alam, budaya , ternyata  sangat mudah.  Dengan adanya media sosial baik itu "Facebook", "instagram" maupun "tweeter", kita sering melihat berbagai tempat indah yang patut kita kunjungi untuk liburan.  Lebih-lebih tempat yang "instragramable" , kata anak zaman "now". Â
Saya pun ikut merencanakan liburan long week end bulan Desember ini  sejak bulan Agustus yang lalu karena anak  bekerja . Satu-satunya kesempatan untuk berlibur bersama apabila anak libur kerja.  Nach, pilihan liburan yang sangat diinginkan adalah ke Lombok karena selain belum pernah ke sana, juga tempat itu sangat indah dari segi budayanya dan alamnya.
Sayangnya, terjadi erupsi Gunung Agung sehingga  membuat rencana kami berubah total . Kami terpaksa mengganti destinasi pariwisata menuju ke Jogya. Padahal, kami sudah sering ke Jogya. Lalu apa yang ingin kami lihat.  Setelah melihat di medsos, tempat  viral yang patut dikunjungi di Yogya adalah Punthuk Setumbu.
Puncak Punthuk Setumbu adalah tempat favorit untuk melihat "sunrise" dan kabut yang merayap dan awan yang menggelayut  menyelimuti Candi Borobudur. Suatu pemandangan yang fantastis.  Orang sering menyebutnya "negeri di atas awan".
Namun, Â kami bertiga kesiangan bangun dan harus check-out dari hotel . Â Dari Jogyakarta baru berangkat sekitar jam 5.15 dan sampailah ke tempat parkiran mobil dan motor sekitar jam 6.30. Â Sayang seribu sayang, kami kehilangan momen indah dan istimewa , "sunrise".Â
Sebentar-bentar, saya harus berhenti untuk istirahat karena nafas saya sudah "ngos-ngosan".  Padahal untuk mencapai ke puncak  Punthuk Setumbuh dibutuhkan waktu 15 menit karena jaraknya hanya sekitar 7 kilometer.  Tapi puncak Punthuk Setumbu itu tingginya 400 meter di atas permukaan laut.
 Akhirnya,  dengan tekad keras, saya sampai jugake  puncak. Segala kelelahan pun terbayarkan, decak kagum melihat  keindahan alam ,  semburat matahari terlihat diantara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Awan membiru dengan indahnya. Dari kejauhan terlihatlah  keperkasaan Candi Borobudur menemani keindahan alam .