Sebaiknya korban tidak tinggal berdiam diri. Berdiam diri artinya memperburuk keadaan karena secara psikologis seorang yang jadi korban "bullying" rentan untuk bunuh diri karena menganggap dirinya tidak berguna untuk hidup. Kesadaran masih ada manfaat hidup itu hampir tidak ada. Â Keputus-asaan itu membuat hidup makin terpuruk jika tidak melaporkan diri.
Apabila orang yang di "bully" hanya tinggal diam diri tanpa berusaha untuk membuka diri, maka dia akan menjadi orang yang terisolir dan terpuruk dalam dunianya sendiri. Akhirnya, hanya merasa tidak berguna hidup dalam kebuntuan saja.
Bagi kita sebagai orang yang mengetahui adanya tindakan "bullying" sebaiknya tidak berdiam diri. Begitu melihat seharusnya melerai  dan memisahkan dan mendamaikan antara orang yang membully dan yang mendapat "bully". Mendukung orang yang di bully untuk mendapat kepercayaan diri.
Jika tidak mampu menangani sendiri, antarkan kepada psikolog untuk memberikan pengertian dan perhatian yang tepat untuk memulihkan kembali kepercayaan dirinya.Tentu saja yang paling penting melaporkan kasus itu baik kepada pihak sekolah maupun yang berwajib agar tindakan "bully itu tidak berulang kali terjadi di tempat yang sama.
Stop bullying memang tidak mudah karena setiap orang harus proactive untuk melakukan perannya masing-masing.  Tidak boleh membiarkan "bullying" karena  sikap "bullying" artinya memperendah harkat seorang manusia.
Orangtua harus ikut berperan aktif untuk mengsosialisasikan kepada anak sejak dini  bahwa menerima anak atau teman yang berbeda itu adalah keharusan.  Tidak boleh "membully" dalam bentuk apa pun.Â
Bagi orangtua atau pendidik yang ingin mendapat sosialisasi tentang "bullying dapat menghubungi sudahdong.com. Sudahdong.com memberikan edukasi baik secara online, offline atau ke sekolah serta advokasi .
Referensi dan rujukan begitu banyak tidak ada alasan bagi kita untuk berdiam diri dan harus melakukan sesuatu untuk "stop bullying" sekarang ini juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H