Beragamnya  suku atau etnis di DKI ini menyebabkan berbagai macam pendekatan oleh Gubernur DKI dalam mensukseskan program-program pembangunan manusia seutuhnya.
Kuliner:
Kuliner Betawi yang sangat terkenal adalah Soto Betawi, Gabus pucung, Sayur babanci, Sayur godog, Sayur besan, Ayam Sampoyok, Sambelan lengkio, Soto tangkar, Soto mie, Pecak tembang, Bandeng pesol, Nasi kebuli, Nasi uduk, Â kerak telor
Minuman asli betawi seperti es selendang mayang, es goyang, bir pletok
Makanan dan minuman betawi yang terus dilestarikan dan disajikan saat momen tertentu seperti HUT DKI adalah  kerak telor, bir pletok dan es selendang mayang.
Budaya:
Budaya  Betawi yang sangat kental dengan berbagai pengaruh bangsa lain seperti Portugis.  Beberapa keturunan Portugis setelah dibuang dari Malaka dan ada beberapa dibuang ke Batavia,  membawa pengaruh budaya yang disebut dengna Keroncong Tugu. Di samping itu ada Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belandaan. Saat ini Seni musik lainnya adalah Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.   Lagu-tradisional yang mengiringi  music keroncong seperti "Kicir-kicir"
Kesenian yang tak kalah menariknya adalah ondel-ondel yang jadi ikon dari setiap event di DKI, Â tari jaipong, cokek .
Dalam kesempatan dan momen yang sangat penting itu, pesan dari Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan bahwa  masyarakat DKI yang demikian majemuk atau beragam itu perlu mendapatkan beragam pelayanan sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam melayani kebutuhan masyarakat DKI,  nilai-nilai yang dianut oleh Pemerintah DKI adalah  toleransi dan egaliter.  Toleransi  yang dijabarkan sebagai nilai yang mampu memberikan toleransi kepada semua stakeholder dan menimbulkan nilai harmoni.
Sedangkan egaliter, adalah membuka diri dan menerima siapa saja untuk mengajukan komplain, ide atau kreativitas dalam pembangunan DKI yang dicintai oleh masyarakatnya.