Dengan adanya peraturan Pemerintah No. 112 Tahun 2007 tentang luas wilayah usaha pasar tradisional (kios, toko, los) dan toko modern. Penetapan wilayah ini tidak mencantumkan batas dari satu peritel modern ke lainnya. Peraturan itu hanya menentukan ukuran dari kios, toko, los dari bentuk luarnya saja.
Sangat disayangkan lagi, penetapan wilayah itu dalam implementasinya dan pengawasannya tidak cukup tegas. Hal ini disebabkan Perda yang mengatur izin pemberian pendirian retail asing itu sangat lemah. Lokasi dari retail asing yang menjamur di suatu tempat, artinya lokasi antar satu pasar modern dengan pasar modern lainnya sangat berdekatan. Selain lokasi peretail juga mempunyai modal dan manajemen yang kuat dibandingkan dengan pasar tradisional. Akhirnya, posisi pasar tradisional makin terjepit. Persaingan yang tidak sehat terjadi karena posisi dan jumlah retail raksasa meningkat pesat dan bertumbuh dan berkembang naik jadi 60%, sedangkan pasar tradisional justru menurun tiap tahunnya.
Kondisi persaingan tidak sehat selain karena ada kebebasan untuk membuka gerai retail asing maupun franchise di kota dengan jarak lokasi yang hampir tidak ada peraturannya. Dampak banyak peritel tentu akan mengurangi penjualan pasar tradisional.
Survei dengan atribut yang menjadi pilihan konsumen untuk belanja di peritel karena konsumen lebih menyukai tempat yang bersih/nyaman, harga yang pasti, diskon, parkir yang mudah, pilihan yang baik, kualitas yang pasti digaransi.
Jika hal ini dibiarkan tanpa perlindungan Pemerintah baik dari segi peraturan maupun implementasinya, maka existensi dari pasar tradisional hanya tunggu waktu untuk gulung tikar
Padahal statistik menunjukkan bahwa jumlah UMKM pada tahun 2013 sebanyak 57,895,721 unit dan 114,144,082 orang . Apakah Pemerintah tidak mampu melindungi potensi UMKM yang demikian besar dalam pasar tradisional ? Banyak langkah yang harus cepat diambil demi menyelamatkan para UMKM dalam pasar tradisional.
Pasar tradisional selain punya nilai ekonomi dimana pedagang dan pembeli saling berinteraksi dan saling mendapatkan manfaat untuk mendapat keuntungan bagi penjual dan untuk mendapatkan barang bagi pembeli.
Disamping nilai ekonomi, pasar tradional pun punya nilai histori, sejarah. Hampir tiap daerah punya pasar tradisional yang unik. Baik unik atas apa yang yang dijualnya , tapi juga unik karena punya nilai sejarah yang tidak pernah dilupakan orang.
Kegiatan jual beli bunga itu sangat ramai karena lokasinya yang sangat strategis. Terletak diantara dua makam besar yaitu Permakaman Umum Tembok dan Permakaman Kembang Kuning.
Keunikan Pasar Kembang lainnya adalah jajan pasar. Jajan pasar atau kue basah yang diperjual belikan dalam jumlah besar atau yang sering dikenal dengan nama grosir. Lokasinya terletak di lantai dua Pasar Kembang Kecamatan Tegalsari Surabaya. Para penjual grosir kue basah telah menjajakan dagangannya sejak pukul 02.00wib dini hari.
Para pedagang grosir kue basah Surabaya di Pasar Kembang ini selain dari Kota Surabaya juga berasal dari Kota Gresik dan Kota Sidoarjo. Sejak pukul 02.00 dinihari mereka sudah mulai menata bertumpuk-tumpuk keranjang yang berisikan aneka macam kue berwarna – warni yang menggugah selera.
Sayangnya, sikap dan budaya penjualan secara tradisional itu dipertahankan selama bertahun-tahun. Dalam pemahaman dan filosofi penjual “barang laku” tanpa adanya nilai tambah yang perlu diberikan untuk dagaangan itu.
Mengakarkan Budaya lokal dalam Pasar Tradisional
Existensi dari pasar tradisional baik yang unik maupun yang biasa saja, kelihatannya hampir punah. Kepunahan ini disebabkan adanya gempuran dari pasar modern dan pasar online serta pasar yang menggunakan franchise.
PErlu adanya penguatan atas kedudukan dan keberadaan pasar tradisional agar para penjual mampu bersaing dengan modernitas dari perkembangan zaman dan tuntutan pembeli untuk kenyamanan dan kemudahan.
Akar budaya terjadi dan timbulnya pasar adalah interaksi yang dibangun antara penjual dan pembeli dalam suatu budaya daerah. Ada keterikatan batin yang timbul ketika pembeli dapat menawar suatu produk yang dibelinya, ada kepuasan batin ketika pembeli dapat bertemu dengan penjualnya yang ditemuinya dengan keramah-tamahan.
Adanya budaya keterikatan batin itu tak bisa diganti dengan bangunan yang kokoh dengan AC dan yang ditampilkan dalam pasar tradisional yang mengkaitkan dengan apa yang dijual di pasar itu. Sebagai contoh, untuk Pasar Kembang di Surabaya, diadakan suatu Festival Bunga yang ditata sesuai dengna tema pada hari-hari khusus seperti Valentine, Hari Ibu, Hari Idulfitri, Hari Raya Natal, Tahun Baru.
Adanya Festival budaya kesenian daerah dengan mengundang pemusik seperti keroncong, atau pameran tentang suatu produk yang sangat sederhana tentang penanaman kentang, atau cabai yang terkenal di suatu daerah tertentu.
Strukturlisasi dan Sinergi:
Banyak yang berpikir untuk memperbaharui wajah Pasar Rakyat dengan revitalisasi. Revitalisasi jadi momok bagi pedagang kecil atau UMKM hanya mengandalkan dari pengelola pasar dalam peremajaannya.
Revitalisasi bukan solusi tepat untuk membangun UMKM yang makin tidak berdaya . Pada saat revitalisasi pasar sudah dibuat, pedagang atau UMKM harus merogoh koceknya lebih besar untuk sewa tempat yang sudah makin canggih dan bersih serta lebih nyaman.
Diperlukan pemberdayaan atau metode yang lebih jelas bagaimana pedagang atau UKM itu dapat menghadapi persaingan global yang sudah masuk ke pasar local. Mereka tak punya pengetahuan dan modal yang kuat seperti pesaingnya. Tapi mereka punya budaya local yang bisa diberdayakan.
Cara yang paling sederhana adalah:
- Edukasi untuk pedagang tentang pentingnya nilai pasar melalui “Danamon Peduli melalui salah satu program investasi sosial yaitu program Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat).
- Danamon Peduli menjalankan program Pasar SEJAHTERA sebagai investasi sosial perusahaan dengan fokus pelaksanaan pada empat komponen kegiatan, yaitu: (1) Peningkatan kondisi fisik pasar; (2) Intervensi perubahan perilaku; (3) Peningkatan komitmen pemerintah; dan (4) Peningkatan dukungan masyarakat.Saat ini, terdapat sembilan pasar percontohan Pasar SEJAHTERA, yaitu Pasar Ibuh-Payakumbuh di Sumatera Barat, Pasar Tejoagung Metro di Lampung, Pasar Sindangkasih-Majalengka di Jawa Barat, Pasar Bunder-Sragen di Jawa Tengah, Pasar Grogolan-Pekalongan di Jawa Tengah, Pasar Baru-Kota Probolinggo dan Pasar Semampir Kabupaten Probolinggo di Jawa Timur, Pasar Kemuning-Pontianak di Kalimantan Barat, dan Pasar Lambocca Bantaeng di Sulawesi Selatan.
- .Danamon Peduli: Mitra Kerja Pemerintah (Pemerintah Daerah) untuk mendukung dari segi keuangan/finansial untuk mendorong dan memajukan bergotong royong dalam membangun Pasar Rakyat untuk mempopulerkan dan menanamkan betapa pentingnya Pasar Rakyat untuk rakyat.
- Danamon Simpan Pinjam (DSP) merupakan bantuan usaha mikro Danamon, membantu mengembangkan UMKM . Dengan membidik pengusaha UMKM yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, DSP membantu pengusaha UMKM bukan hanya dalam simpan pinjam dan perbankan saja, tapi juga membantu pengusaha UMKM menjadi pengusaha sukses.
- Mendukung Promosi Festival Pasar Rakyat: Melalui Danamon PEduli, diadakan suatu Festival Pasar Rakyat di kota Palembang. Bersamaan dengan ulang tahun dari kota tertua, Palembang ke-1333, Festival Pasar Rakyat di Ilir menjadi momen penting bagi Palembang untuk memperkenalkan kepada warga Pesta Kuliner dari 25 UMKM yang menjajakan ragam kekayaan kuliner lokal. Talkshow “Kuliner Sehat untuk Keluarga”
- Mengajukan proposal kepada Pemerintah untuk segera menetapkan Hari Pasar Rakyat Nasional. Mengingat pentingnya semangat dari UMKM untuk memenangkan persaingan dalam era globalisasi dari peritel asing, agar warga tidak pernah melupkan Pasar tradisional sebagai tempat untuk bertransaksi, berdagang, berinteraksi, sesusai dengan sejarah, nilai historis, serta kesejahteraan dari para pedagang UMKM yang berada di pasar tradisional.
Sejahterakan UMKM yang jumlahnya sangat besar di pasar tradisional jadi perhatian kita semua. Oleh karena itu mengusulkan Pasar Rakyat menjadi suatu festival yang membumi dan nasional dengan Hari Pasar Rakyat Nasional tidak mungkin ditawar-tawar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H