Pemilik gadget pra bayar sangat enggan untuk melakukan verifikasi ulang dengan membuka link situs informasi yang diterima karena takut pulsanya habis.
Kondisi ini makin memperparah peredaran “HOAX” sehingga mudah sekali digunakan tapi sukar dilacak.
Sebaliknya pengguna gadget paska bayar masih relative masih mau mengecek silang kebenaran informasi yangditerima sepanjang media yang kredible.
Hilangkan rasa keengganan untuk tidak mengecek berita dengan menelusiri link situs informasi yang diterima.
Bagaimana solusi untuk stop “HOAX”
Jika satu orang mau berusaha dan melakukan menahan diri untuk tidak melakukan “Hoax” maka orang lain akan mengikuti contoh itu.
Dikotomi untuk stop perilaku penyebaran “HOAX” tak bisa dihindari agar bangsa ini bukan jadi penyebar HOAX yang tidak berguna atau tidak bermanfaat .
Jika saya tidak melakukan tapi orang lain masih saja melakukan, kita masih sering kesal dengan perubatan orang lain itu. Saking kesalnya sampai ada yang memutuskan pertemanan (unfollow) di media sosial gara-gara menerima “HOAX” dari sahabat.
Mulailah semuanya dari diri sendiri. Kita mampu jadi penyapu bersih untuk membantu orang lain agar tidak termakan berita palsu.
Caranya:
Laporkan saja “Hoax” melalui fitur “REPORT POST” agar posting segera dihapus oleh pengelola media sosial