Namun, saat "force majeure" yang terjadi tidak dapat diprediksi ketika mobil tangki truk dari Plumpang menuju Bintaro, menabrak kereta api di pelintasan Bintaro pada 9 Desember 2013. Dengan terbakarnya isi tanki sebesar 24.000 liter, terpaksa para SBPU harus menunggu untuk penggantian pengiriman BBM yang terbakar itu. SBPU terpaksa menutup penjualan BBM yang stoknya memang benar-benar habis. Konsumen pontang-panting untuk mencari BBM di luar Bintaro karena ketiga SBPU itu sudah kehabisan stok BBM . Diharapkan adanya “contingency plan” untuk menggantikan pengiriman jika terjadi hal-hal yang tidak terduga.
Distribusi Panjang dari Hulu ke Hilir:
Untuk mengolah minyak mentak menjadi produk BBM, diperlukan proses panjang secara fisika maupun kimia. Kilang-kilang BBM, Kilang Cilacap, Balongan dan Balikpapan memasuk hampir 60% produk BBM nasional. Sisanya, sebagian crude air itu diolah di luar negeri dan setelah itu hasilnya dimasukkan ke storage sebagai penyipanan BBM.
Ada storage sebagai tempat penyimpan dari BBM . Ada juga yang disimpan dalam floating storage dimana PErtamina harus menyewa cukup mahal yaitu USD 10 juta pertahun. Untuk itu Pertamina berhasil membuat Terminal Transit Utama (TTU) sebagai fasilitas penyimpanan BBM kapasitas 350.000 liter. Penggunaan fasilitas TTU Tuban ini dapat mempercepat pengoperasian dan transformasi PErtamina di bidang hilir unutk Jawa TImur dan penyangga untuk Stok BBM Indonesia TImur.
Dari storage itu Pertamina mengangkutnya dengan kapal tanker. Luasnya area yang dijelajahi pulau dan disinggahi membuat PErtamina mengandalkan kapal tanker untuk menyalurkan BBM. Ada 111 terminal BBM dan jalur terkompleks di dunia yang harus dilayani . Oleh karena jumlah armada tanker diperbanyak dari 201 kapal pada tahun 2011, ditambah menjadi 217 kapal pada September 2016. Berat kapal tanker 1.470 MT hingga 3.500 MT dengan small tanker dengan bobot mati 6.500 MT hingga 6.736MT dan kapal small purpose dengan bobot mati 15.277-17.760 MT
Mengingat pangsa pasar BBM Pertamina sebesar 80 persen, maka daya angkut harus dijamin dengan tersedianya alat angkut untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Dengan meningkatkan volume captive cargo, dan jumlah kapal tanker, diharapkan kebutuhan dari BBM dapat dijangkau dan dikirimkan sesuai dengan jadwal dan lebih efisien pendistribusiannya.
Harapan besar distribusi lancar :
Pertamina selalu berbenah diri untuk pencapaian optimal baik itu dari distribusi maupun servis kepada pelanggan. Mulai dengan didatangkan 8 unit kapal sebagai bagian shipping excellence dan marketing dan operation excellences.
Harapannya, pendistribusian ke "end user" pun tetap terus dibenahi agar kepuasan pelanggan kecil yang sangat membutuhkan energi dalam bertransportasi pun dapat lancar tanpa terkendala. Masyarakat puas dengan pembenahan distribusi energi BBM yang dilakukan oleh Pertamina secara terus menerus.
twitter: http://www.twitter.com/tanaya1504