Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Distribusi BBM Lancar, Perekonomian Rakyat Lancar

28 November 2016   11:45 Diperbarui: 28 November 2016   13:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: statistik tangsel

Namun, saat  "force majeure"  yang terjadi tidak dapat diprediksi ketika mobil tangki truk dari Plumpang menuju Bintaro, menabrak kereta api di pelintasan Bintaro pada  9 Desember 2013.    Dengan terbakarnya isi tanki sebesar 24.000 liter,  terpaksa para SBPU harus menunggu untuk penggantian pengiriman BBM yang terbakar itu.   SBPU terpaksa menutup penjualan BBM yang stoknya memang benar-benar habis.   Konsumen pontang-panting untuk mencari BBM di luar Bintaro karena ketiga SBPU itu sudah kehabisan stok BBM .  Diharapkan  adanya   “contingency plan” untuk menggantikan pengiriman jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. 

Distribusi Panjang dari Hulu ke Hilir:

www.pertamina.com
www.pertamina.com
Sebagai  pelanggan atau konsumen pengguna BBM, seringkali kita tidak mengetahui betapa  panjangnya  sebuah proses pembuatan bahan bakar minyak bumi  sampai ke tangan pelanggan, masyarakat. Pertamina memproduksi minyak tanah dari explorasi , hasil dari explorasi itu ditempatkan pada kilang.  Kilang pengolahan ini adalah proses awal dari pengolahan BBM.    Berhubung kebutuhan domestik jauh lebih tinggi dari hasil yang didapatkan dari pengolahan kilang , maka Pertamina mengusahakan untuk mengimpor kekurangan BBM dari hasil pengolahan kilang yang kurang efisien. 

Untuk mengolah minyak mentak menjadi produk BBM, diperlukan proses panjang secara fisika maupun kimia.   Kilang-kilang BBM, Kilang Cilacap, Balongan dan Balikpapan memasuk hampir 60% produk BBM nasional.   Sisanya, sebagian crude air itu diolah di luar negeri dan setelah itu hasilnya dimasukkan ke storage sebagai penyipanan BBM.

Ada storage sebagai tempat penyimpan dari BBM .   Ada juga yang disimpan dalam floating storage  dimana PErtamina harus menyewa cukup mahal yaitu USD 10 juta pertahun.   Untuk itu Pertamina berhasil membuat Terminal Transit Utama (TTU) sebagai fasilitas penyimpanan BBM kapasitas 350.000 liter.  Penggunaan fasilitas TTU Tuban ini dapat mempercepat pengoperasian  dan transformasi PErtamina di bidang hilir  unutk Jawa TImur dan penyangga untuk Stok BBM Indonesia TImur.

Dari storage itu Pertamina mengangkutnya dengan kapal tanker.   Luasnya area yang dijelajahi pulau dan disinggahi membuat PErtamina mengandalkan kapal tanker untuk menyalurkan BBM.    Ada 111 terminal BBM dan jalur terkompleks di dunia yang harus dilayani  . Oleh karena jumlah armada tanker diperbanyak dari 201 kapal pada tahun 2011, ditambah menjadi 217 kapal pada September 2016. Berat kapal tanker 1.470 MT hingga 3.500 MT dengan small tanker dengan bobot mati 6.500 MT hingga 6.736MT dan kapal small purpose dengan bobot mati 15.277-17.760 MT

Mengingat  pangsa pasar BBM Pertamina sebesar 80 persen, maka daya angkut  harus dijamin dengan tersedianya alat angkut untuk negara kepulauan seperti Indonesia.  Dengan meningkatkan volume captive cargo, dan jumlah kapal tanker, diharapkan kebutuhan dari BBM dapat dijangkau dan dikirimkan sesuai dengan jadwal dan lebih efisien pendistribusiannya.

Harapan besar distribusi lancar :

Pertamina selalu berbenah diri untuk pencapaian optimal baik itu dari distribusi maupun servis kepada pelanggan.    Mulai dengan didatangkan 8 unit kapal sebagai bagian shipping excellence  dan marketing dan operation excellences. 

Harapannya,  pendistribusian ke "end user" pun tetap terus dibenahi agar kepuasan pelanggan kecil yang sangat membutuhkan energi dalam bertransportasi pun dapat lancar tanpa terkendala.  Masyarakat puas dengan pembenahan distribusi energi BBM yang dilakukan oleh Pertamina secara terus menerus.

twitter:  http://www.twitter.com/tanaya1504

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun