Keuangan pada waktu pensiun itu bukan berarti tambah sedikit. Jawabannya dapat Ya dan tidak. Jumlah beban menjadi lebih berat jika kita tak persiapkan diri terlebih dulu dan tanggung jawab kita masih besar (misalnya anak-anak masih belum selesai kuliah dan bekerja) dan juga ada yang harus sakit dan menderita justru setelah pensiun.
Jawabannya Tidak berat jika kita sudah mempersiapkan diri sebelum masa bakti dengan pekerjaan tetap sebagai pengganti pekerjaan sebelum pensiun. Kita sudah mempersiapkan asuransi sekolah untuk anak-anak yang belum selesai sekolah. Kita sudah mempersiapkan asuransi kesehatan bagi kita yang makin rentan penyakit memasuki umur lansia.
Masa Bakti biasanya umur 55 tahun untuk swasta dan 60 tahun untuk PNS. Untuk mereka yang selama ini bekerja sebagai PNS, uang pensiun yang diterima tentunya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari karena besarnya yang diterima jauh lebih kecil dari gaji normal tergantung dari jabatan dan golongan PNS. Ada perubahan kebijakan untuk dana pensiun PNS akan dibayarkan sekaligus pada tahun 2017 sebagai berikut: PNS golongan I dan II mendapat pesangon sebesar Rp 500 juta
2 PNS golongan III Rp 1 miliar
3 PNS golongan IV Rp 1,5 miliar
Sebaliknya untuk pensiunan swasta, semua dana pensiun dibayarkan secara sekaligus pada saat pensiun, tergantung dari waktu atau lamanya kerja dan golongan serta pangkat terakhir dari pegawai.
Uang pensiun yang dibayarkan sekaligus baik itu untuk swasta dan PNS, sebaiknya dikelola dengan cermat, apalagi jika mereka belum pernah melakukan wirausaha menjelang pensiun atau sebelum pensiun. Pola dan risiko pekerjaan wirausaha berbeda dengan pekerjaan pegawai. Oleh karena itu, pergunakan dan kelola uang pensiun yang diterima itu dengan sangat cermat dan baik untuk dana keperluan sehari-hari.
Jika ada yang memiliki “other fixed income” seperti menyewakan rumah, terima kos, hal ini sangat membantu. Tetapi jika mengandalkan hanya dari dana pensiun, kelola dengan sangat tepat dan cermat dan sesuai dengan kepribadian anda. Jangan sampai terlalu berani untuk melakukan investasi yang risikonya tinggi sehingga uang pensiun habis sebelum kita selesai menikmati hari tua.
Area Konflik dalam kehidupan Perkawinan
1.Keuangan
2.Masalah anak-anak
3.Hubungan suami-istri
4.Hubungan dalam keluarga besar