Sebagai warga pinggiran DKI, saya diajak teman-teman untuk menikmati tour Balaikota DKI Jakarta dan Kota Tua Jakarta. Tadinya tidak terbayang saya apa yang akan saya temukan di Balaikota DKI Jakarta dan Kota Tua. Ajakan ini juga mengejutkan hati saya , apakah tempat kerja Ahok boleh dilihat oleh publik.
Ditentukan untuk bertemu di Balaikota DKI Jakarta yang terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 dan 9 pukul 15.00 . Saya berangkat dari rumah puku 13.30 . Ternyata hari Sabtu pun jalan sangat macet. Saya baru sampai di sana tepat waktu 15.00 .
Sejak Ahok bertugas sebagai Gubenur DKI, Balaikota DKI Jakarta dibuka untuk umum pada tanggal 12 September 2015. Balai Kota dibuka untuk umum setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00-17.00 WIB untuk objek area bagian dalam dan pukul 09.00-20.00 WIB untuk objek bagian luar. Sejumlah kegiatan menarik sudah disiapkan Biro Umum DKI Jakarta. Mulai dari pertunjukan musisi jalanan hingga fashion show.
Pengunjung bisa menikmati berbagai kuliner khas Jakarta serta dipercantik dengan indahnya interior bangunan peninggalan Belanda tersebut.Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai film Indonesia yang diputar setiap akhir pekan di Gedung Balai Agung
Waktu yang sangat sedikit itu kami gunakan untuk tour dari di dalam Ruang-ruang balaikota. Gedungnya sangat megah berwarna cat putih, dengan arsitektur bangunan kokoh seperti bangunan belanda. Di depan bangunan masih dihiasi dengan bendera yang cantik merah putih. Sebelum masuk gedung, ada pelataran yang sangat besar dan dilengkapi dengna kursi-kursi besi yang sangat kuno tapi sangat kokoh.
Ketika masuk ruangan pertama, terlihat dari sebelah kanan adalah ruangan tempat Ahok menerima tamu-tamunya. Ruangan tidak begitu besar, tapi sangat elegan penempatannya. Setelah itu adalah ruangan kerja Ahok dan ruangan kerja wakil gubernur Djarot.
Pak Ahok pun bisa langsung ikut memonitor dengan duduk di kursi yang disediakan khusus untuk beliau. Sangat mudah dengan visualisasi monitor dengan gambar yang sangat gamblang untuk dibaca, apa yang terjadi di Jakarta dengan uptodatenya.
Selesai dari melihat-melihat Balaikota DKI , kami pun ke luar dari gedung dan menuju ke depan gedung . Tepatnya di halte tempat bus tingkat “Bus Wisata Gratis”
Bus tingkat tidak berhenti di sembarang tempat. Karena itu kamu harus mengetahui rute-rute yang dilalui bus ini. Berikut ada dua rute yang dilewati bus wisata ini:
Rute 1: Hari Senin – Jumat (9 halte)
Halte Bundaran (HI) Hotel Indonesia – Halte Museum Nasional – Halte Pecenongan – Halte Pasar Baru – Halte Masjid Istiqlal – Halte Monas 1 – Halte Monas 2 – Halte Balai Kota – Halte Sarinah.
Rute 2: Hari Sabtu – Minggu (5 halte)
Halte Bundaran (HI) Hotel Indonesia – Halte Museum Nasional – Halte GKJ Sarinah – Halte Masjid Istiqlal (Monas 1), Halte Balai Kota (Monas 2).
Tahun lalu, bus tingkat ini beroperasi pukul 09.00 – 19.00 pada hari Senin – Sabtu, dan pukul 12.00 – 19.00 pada hari Minggu. Akan tetapi sejak diberlakukan aturan kendaraan roda 2 dilarang masuk jalur protokol (termasuk Jl. M.H. Thamrin yang menjadi rute bus wisata) pada hari kerja, bus tingkat ini beralih fungsi menjadi bus feeder bagi para pengendara motor yang ingin menuju ke jalur protokol tersebut.
Total ada 8 bus yang beroperasi hingga saat ini.Bus-bus baru tersebut pada akhir pekan akan beroperasi dengan tiga tema yaitu wisata sejarah, kuliner, dan belanja.
Bus rute sejarah beroperasi pada hari Minggu pukul 12.00 hingga 20.00 dan dilengkapi dengan GPS sehingga ketika melewati museum atau gedung bersejarah akan ada pengeras suara yang menceritakan bangunan tersebut.
Karena kami ber-15, lebih baik langsung dari balaikota ke Mesjdi Itiqal. Di sini merupakan central dari semua bus yang akan menuju ke mana pun. Semuanya harus antri dulu ketika bus datang. Semuanya masuk dengan tertib. Tidak boleh yang berdiri di dalam bus. Kondisi bus sangat bersih dan nyaman. Diberikan karcis tanpa bayar. Kita dapat menikmati Kota Jakarta menuju kota Tua dengan perjalanan sekitar 45 menit.
Pulangnya kami harus ke halte di seberang BNI dan kami menunggu cukup lama sekitar 45 menit . Kami ikut bus pariwisata gratis kembali ke Balaikota.
Selesailah tour kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H