Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tour ke Balai Kota DKI Jakarta dan Kota Tua Jakarta

23 Agustus 2016   18:48 Diperbarui: 23 Agustus 2016   19:01 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga pinggiran DKI, saya diajak teman-teman untuk menikmati tour Balaikota DKI Jakarta dan Kota Tua Jakarta.   Tadinya tidak terbayang saya apa yang akan saya temukan di Balaikota DKI Jakarta dan Kota Tua. Ajakan ini juga mengejutkan hati saya , apakah tempat kerja Ahok boleh dilihat oleh publik.

Ditentukan untuk bertemu di Balaikota DKI Jakarta yang terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 dan 9 pukul 15.00 . Saya berangkat dari rumah puku 13.30 . Ternyata hari Sabtu pun jalan sangat macet.  Saya baru sampai di sana tepat waktu  15.00 . 

Sejak Ahok bertugas sebagai Gubenur DKI,  Balaikota DKI Jakarta dibuka untuk umum pada tanggal 12 September 2015. Balai Kota dibuka untuk umum setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00-17.00 WIB untuk objek area bagian dalam dan pukul 09.00-20.00 WIB untuk objek bagian luar. Sejumlah kegiatan menarik sudah disiapkan Biro Umum DKI Jakarta. Mulai dari pertunjukan musisi jalanan hingga fashion show.

Pengunjung bisa menikmati berbagai kuliner khas Jakarta serta dipercantik dengan indahnya interior bangunan peninggalan Belanda tersebut.Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai film Indonesia yang diputar setiap akhir pekan di Gedung Balai Agung

Waktu yang sangat sedikit itu kami gunakan untuk tour dari di dalam Ruang-ruang balaikota.  Gedungnya sangat megah berwarna cat putih, dengan arsitektur bangunan kokoh seperti bangunan belanda.  Di depan bangunan masih dihiasi dengan bendera yang cantik merah putih.   Sebelum masuk gedung, ada pelataran yang sangat besar dan dilengkapi dengna kursi-kursi besi yang sangat kuno tapi sangat kokoh. 

Ketika masuk ruangan pertama, terlihat dari sebelah kanan adalah ruangan tempat Ahok menerima tamu-tamunya. Ruangan tidak begitu besar, tapi sangat elegan penempatannya.   Setelah itu adalah ruangan kerja Ahok dan ruangan kerja wakil gubernur Djarot. 

Ruang Sejarah Pemangku DKI www.inatanaya.com
Ruang Sejarah Pemangku DKI www.inatanaya.com
Masuk ke dalam lagi ada hall yang sangat besar dan luas sekali dengan dihiasi permadani merah dan lampu-lampu kristal nan cantik.  Di tempat ini untuk pertemuan resmi atau upacara resmi dengan staffnya.  Semua berwarna putih bersih. Lalu ada sign board dengan foto-foto beberapa projek-projek yang sedang dan sudah selesai digarap pada tahun 2015-2016.    

Ruang Tengah www.inatanaya.com
Ruang Tengah www.inatanaya.com
Sejarah Balaikota www.inatanaya.com
Sejarah Balaikota www.inatanaya.com
Lalu, kami naik tangga di tengah yang sangat bagus untuk menuju ke lantai 2. Di situ ada balai Agung. Biasanya dipakai untuk pertemuan para staf atau para stakeholder yang berhubungan dengan urusan DKI. Luas dan sangat bersih serta ruangan besar seperti ball room.

www.inatanaya.com
www.inatanaya.com
www.inatanaya.com
www.inatanaya.com
Kemudian kami ke lantai 3,  ruangan yang disebut dengan “Jakarta Smart City Lounge “.  Di sinilah terdiri dari ruangan besar. Yang pertama adalah ruang untuk para ahli IT  dan scince untuk bekerja untuk membantu proyek yang berkaitan dengan komunikasi maupun dengan infrastruktur .   Anak-anak muda yang berdedikasi bekerja di sini.

www.inatanaya.com
www.inatanaya.com
Jakarta Command Centre www.inatanaya.com
Jakarta Command Centre www.inatanaya.com
Ruang yang kedua adalah ruang yang disebut dengan “Command Centre”.   Terdapat Dua papan yang sangat besar .Papan pertama menjelaskan  Semua komplain/keluhan yang diterima dari masyarakat dan statusnya.   Papan Kedua adalah menjelaskan road map dari Jakarta  secara keseluruhan.    Ada 2 atau 3 operator yang selalu bekerja melihat status dari komplain yang belum ditangani dan diselesaikan.

Pak Ahok pun bisa langsung ikut memonitor dengan duduk di kursi yang disediakan khusus untuk beliau. Sangat mudah dengan visualisasi monitor dengan gambar yang sangat gamblang untuk dibaca, apa yang terjadi di Jakarta dengan uptodatenya.

Selesai dari melihat-melihat  Balaikota DKI , kami pun ke luar dari gedung dan menuju ke depan gedung . Tepatnya di halte tempat bus tingkat “Bus Wisata Gratis”

www.inatanaya.com
www.inatanaya.com
Rute mana saja yang dilewati bus tingkat?
 Bus tingkat tidak berhenti di sembarang tempat. Karena itu kamu harus mengetahui rute-rute yang dilalui bus ini. Berikut ada dua rute yang dilewati bus wisata ini:
Rute 1: Hari Senin – Jumat (9 halte)
 Halte Bundaran (HI) Hotel Indonesia – Halte Museum Nasional – Halte Pecenongan – Halte Pasar Baru – Halte Masjid Istiqlal – Halte Monas 1 – Halte Monas 2 – Halte Balai Kota – Halte Sarinah.
Rute 2: Hari Sabtu – Minggu (5 halte)
 Halte Bundaran (HI) Hotel Indonesia – Halte Museum Nasional – Halte GKJ Sarinah – Halte Masjid Istiqlal (Monas 1), Halte Balai Kota (Monas 2).

Tahun lalu, bus tingkat ini beroperasi pukul 09.00 – 19.00 pada hari Senin – Sabtu, dan pukul 12.00 – 19.00 pada hari Minggu. Akan tetapi sejak diberlakukan aturan kendaraan roda 2 dilarang masuk jalur protokol (termasuk Jl. M.H. Thamrin yang menjadi rute bus wisata) pada hari kerja, bus tingkat ini beralih fungsi menjadi bus feeder bagi para pengendara motor yang ingin menuju ke jalur protokol tersebut.

Total ada 8 bus yang beroperasi hingga saat ini.Bus-bus baru tersebut pada akhir pekan akan beroperasi dengan tiga tema yaitu wisata sejarah, kuliner, dan belanja.

Bus rute sejarah beroperasi pada hari Minggu pukul 12.00 hingga 20.00 dan dilengkapi dengan GPS sehingga ketika melewati museum atau gedung bersejarah akan ada pengeras suara yang menceritakan bangunan tersebut.

Karena kami ber-15, lebih baik langsung dari balaikota ke Mesjdi Itiqal.  Di sini merupakan central dari semua bus yang akan menuju ke mana pun.   Semuanya harus antri dulu ketika bus datang.  Semuanya masuk dengan tertib. Tidak boleh yang berdiri di dalam bus. Kondisi bus sangat bersih dan nyaman.  Diberikan karcis tanpa bayar.  Kita dapat menikmati Kota Jakarta menuju kota Tua dengan perjalanan sekitar 45 menit.

www.inatanaya.com
www.inatanaya.com
Sayangnya, saya dan teman-teman tiba di kota tua pada hari Sabtu pukul 17.45. Hari sudah gelap, gedung tua sudah tutup dan banyak sekali pengunjung yang duduk dipelataran.  Banyak pengunjung membuat kami tidak nyaman. Hanya sebentar berfoto dan terus masuk ke Kafe batavia.  Di Kafe batavia ini kami dapat menikmati nostalgia foto-foto yang dipajang dari penyanyi sampai selebrities  tahun 1980-1990 an.

Pulangnya kami harus ke halte di seberang BNI dan kami menunggu cukup lama sekitar 45 menit . Kami ikut bus pariwisata gratis kembali ke Balaikota.

Selesailah tour kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun